Menu

30 Juli 2019: BoJ Meeting, Core PCE Dan Kepercayaan Konsumen AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement dan konferensi pers BoJ, BoJ outlook report, Core PCE, Personal Spending, kepercayaan konsumen AS versi CB, serta CPI Jerman.

Selasa, 30 Juli 2019:

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan Statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement) rata-rata 14 kali dalam setahun. Disamping suku bunga, Statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.


Bulan Januari 2016 lalu, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif dari 0.0% ke -0.1%, penurunan pertama sejak tahun 2010 dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan yield curve control, dan pada bulan Juli 2017 menaikkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi belum juga naik, pada bulan Juli 2017, BoJ memutuskan untuk mengundurkan batas pencapaian target inflasi 2.0%, dari yang semula sampai tahun 2018, menjadi hingga tahun 2019. Bulan Januari 2018 lalu, BoJ mengumumkan mengurangi pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang secara di luar dugaan.

Pada meeting terakhir 20 Juni lalu, BoJ mempertahankan suku bunga acuan pada level -0.1%, dan target yield bond pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun pada 0.0%. Statement menyebutkan bahwa terdapat risiko pelemahan ekonoimi global, terutama dampaknya terhadap berbagai perusahaan di Jepang serta sentimen konsumen.

Pasca rilis Statement, analis memperkirakan BoJ akan menggelontorkan stimulus moneter untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mendorong kenaikan inflasi. Meski demikian, belum jelas stimulus seperti apa yang akan diberikan oleh bank sentral Jepang tersebut.

Data terakhir menunjukkan, inflasi bulan Juni y/y stagnan pada +0.7%, masih jauh di bawah target 2.0%. Sementara itu, GDP kuartal pertama 2019 tumbuh 0.6%. Pasar memperkirakan jika untuk bulan Juli 2019 ini, BoJ masih akan mempertahankan suku bunga sebesar -0.1%. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

 

Outlook Report ini dirilis setiap kuartal, berisi pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Jepang saat ini dan perkiraan tingkat inflasi, pengangguran, serta pertumbuhan. Outlook report kuartal ketiga tahun 2019 bisa dibaca di sini.

 

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru jika terjadi perubahan seperti suku bunga, stimulus, atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.

 

Di Jerman, data inflasi yang berdampak adalah CPI total, sedangkan CPI inti kurang berdampak. Baik CPI total maupun CPI inti dirilis dalam versi Preliminary dan Final. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi, sehingga dianggap lebih berdampak dari data Final CPI yang akan dirilis dua minggu kemudian. Hal ini hampir selalu berlaku kecuali terjadi perubahan signifikan pada data Final.

Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) dan year over year (y/y) dirilis secara bersamaan. Data m/m adalah persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, sementara laporan y/y merupakan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya atau inflasi tahunan. Baik data m/m maupun y/y sama-sama berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.


Final CPI total y/y Jerman bulan Juni lalu menunjukkan +1.6%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +1.4%. Sementara untuk basis bulanan (m/m), data ini naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Tumbuhnya inflasi tahunan bulan Juni 2019 terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan, tembakau, dan jasa.

Untuk data awal (Preliminary) bulan Juli 2019, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan naik 1.5% dan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan kembali naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Data ini mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen, di luar harga jenis barang makanan dan energi. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.


Bulan Mei lalu, PCE Price Index m/m naik 0.2% pada angka 111.60 index points (tertinggi sejak tahun 1959), sesuai dengan perkiraan dan sama dengan persentase kenaikan bulan sebelumnya (tertinggi dalam 5 bulan terakhir). Dalam basis tahunan (y/y), indeks harga ini naik 1.6%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan Core PCE Price Index m/m akan naik 0.1%, dan y/y akan naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan, disebut juga dengan Consumer Spending. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.

Bulan Mei lalu, pengeluaran konsumen di AS naik 0.4%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.5%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, Personal Income bulan Mei 2019 naik 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3% dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi dalam 5 bulan).

Untuk bulan Juni 2019, baik Personal Spending maupun Personal Income diperkirakan akan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Angka indeks kepercayaan konsumen ini dirilis oleh The Conference Board Inc. (CB) berdasarkan survei terhadap 5,000 rumah tangga sebagai responden yang mewakili konsumen secara umum. Hasil survei menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian AS saat ini (present situation) dan waktu yang akan datang (expectations), terutama terhadap kondisi bisnis dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen CB mencerminkan kepercayaan finansial dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang mengambil porsi hampir 70% dari aktivitas perekonomian AS.


Indeks CB Consumer Confidence bulan Juni lalu berada pada angka 121.5, lebih rendah dari perkiraan 131.1, dan menjadi yang terendah sejak bulan September 2017. Pada bulan Juni 2019, indeks expectation turun dari 105.0 ke 94.1, sementara indeks present situation turun dari 170.7 ke 162.6.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan naik ke 125.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE