Menu

30 Nov-1 Des 2022: GDP, PCE, ISM Manufaktur AS Dan Pidato Powell

Martin

Data berdampak hari ini adalah GDP dan JOLTS AS. Besok ada pidato ketua The Fed Powell, PCE Price Index, ISM Manufacturing, dan Jobless Claims AS.

Rabu, 30 November 2022

Data yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi AS ini selalu menjadi perhatian pasar karena sering terjadi revisi dari data sebelumnya. GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi. Data ini biasanya diumumkan per kuartal dan dihitung dalam basis kuartalan (quarter over quarter atau q/q). Preliminary GDP adalah rilis kedua (second estimate) setelah Advance GDP.

Setelah mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut, Advance GDP AS kuartal ketiga (q/q) yang dirilis pada 27 Oktober lalu tumbuh sebesar 2.6% (atau +2.6%), lebih tinggi dari perkiraan tumbuh 2.4%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal keempat tahun lalu. Naiknya GDP kuartal ketiga terutama disebabkan oleh meningkatnya ekspor, investasi di sektor non perumahan, dan pengeluaran konsumen. Sementara itu, investasi di sektor perumahan mengalami kontraksi.

Untuk data Preliminary (second estimate) kuartal ketiga 2022 (q/q), pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan naik menjadi +2.8%. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung menguat.

 

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian. Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap data ini sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

Bulan September lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 10.72 juta, lebih tinggi dari perkiraan 9.75 juta, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 10.28 juta. Dibandingkan bulan sebelumnya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah sektor jasa, transportasi, food services, pelayanan kesehatan, dan pergudangan.

Untuk Oktober 2022, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 10.24 juta. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Kamis, 1 Desember 2022

Jerome Powell dijadwalkan berbicara mengenai outlook ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja di Brooking Institution, Washington DC. Isi pidato Powell bisa dibaca di sini.

 

Data ini mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen dan tidak memperhitungkan harga makanan dan energi. Agak berbeda dengan CPI, PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga di tingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Bulan September lalu, Core PCE Price Index m/m naik 0.5% ke angka 124.54 index points (tertinggi sejak 1959), sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang stagnan atau 0.0%. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 5.1%, tertinggi sejak Maret lalu.

Untuk Oktober 2022, diperkirakan Core PCE Price Index m/m akan naik 0.3%, dan y/y akan naik 5.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Untuk itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 17,000 menjadi 240,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 225,000 klaim, dan merupakan yang tertinggi sejak akhir Agustus lalu. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 226,750 klaim, tertinggi sejak awal September lalu.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 234,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari data Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini yang meliputi output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Oktober lalu, indeks ISM Manufacturing AS berada pada angka 50.2, masih lebih tinggi dari perkiraan 50.0, tetapi menjadi yang terendah sejak Mei 2020 (ketika pandemi COVID-19 melanda AS). Indeks new orders dan supplier deliveries terkontraksi, sementara indeks produksi dan tenaga kerja mengalami kenaikan.

Dengan adanya isu resesi ekonomi, maka untuk bulan November 2022, indeks ISM Manufacturing PMI diperkirakan turun hingga ke angka 49.7. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE