Menu

30-31 Januari 2019: FOMC Meeting, ADP Non Farm AS, CPI Jerman

Martin

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm, persediaan minyak AS, dan CPI Jerman. Besok ada FOMC meeting dan konferensi pers Powell.

Rabu, 30 Januari 2019:

KOF atau Konjunkturbarometer adalah indeks leading indicator yang dibuat berdasarkan 12 indikator fundamental, berkaitan dengan tingkat kepercayaan konsumen dan investor, produksi, order barang, serta perumahan. Indikator yang disebut juga indeks kepercayaan bisnis ini dibuat guna memprediksi arah perekonomian selama 6 bulan ke depan.


Bulan Desember 2018 lalu, indeks KOF Economic Barometer berada pada angka 96.3, lebih rendah dari perkiraan 98.7, dan menjadi yang terendah sejak bulan April 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya prospek produksi. Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan indeks akan naik ke 98.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CHF.

 

Net Lending to Individuals dirilis oleh BoE untuk mengukur perubahan jumlah total kredit baru ke konsumen. Indikator ini mencerminkan tingkat kepercayaan dan pengeluaran konsumen. Bulan November 2018 lalu, jumlah kredit baru ke konsumen mencapai £4.4 miliar, lebih rendah dari perkiraan £4.9 miliar, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Untuk bulan Agustus 2018, diperkirakan total kredit baru ke konsumen akan turun ke £4.3 miliar. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP.

 

Di Jerman, yang berdampak adalah CPI total, sedang CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi, sehingga lebih berdampak dari data CPI final yang akan dirilis dua minggu kemudian, kecuali pada data final terjadi perubahan.

Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) yaitu persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, sementara year over year (y/y) adalah data inflasi total yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya atau inflasi tahunan. Baik data m/m maupun y/y berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.


CPI total y/y final Jerman bulan Desember 2018 lalu menunjukkan kenaikan 1.7%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.6%, tetapi merupakan yang terendah sejak bulan April 2018. Sementara untuk basis bulanan (m/m, CPI naik 0.1%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 4 bulan terakhir). Naiknya inflasi tahunan bulan Desember 2018 disebabkan oleh meningkatnya harga energi, makanan, dan sektor jasa.

Untuk data awal (Preliminary) bulan Januari 2019, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan naik 1.6%, sedangkan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan turun 0.7% (atau -0.7%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dilakukan oleh kerja sama ADP Research Institute dengan Moody’s Analytics. Laporan ADP dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak pada pergerakan mata uang, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.


Bulan Desember 2018 lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 271,000, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 179,000 jobs, dan merupakan perkiraan tertinggi sejak bulan Februari 2017. Pertambahan tenaga kerja diekspektasikan terjadi pada sektor manufaktur, konstruksi, tenaga profesional dan bisnis, keuangan, informasi, pendidikan, kesehatan, transportasi, serta sektor jasa.

Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 170,000 jobs . Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barrel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah sebanyak 7.97 juta barrel, jauh lebih tinggi dari perkiraan berkurang 0.20 juta barrel, dan menjadi yang tertinggi sejak pertengahan November 2018. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan kembali bertambah 3.00 juta barrel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Kamis, 31 Januari 2019:

FOMC memberikan Statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam Statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, Statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.


Pada meeting terakhir 19-20 Desember 2018 lalu yang disertai dengan konferensi pers, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan ke level +2.25% hingga +2.50%, sesuai dengan perkiraan pasar. Statement yang dirilis seusai meeting dianggap hawkish karena masih menyatakan peluang kenaikan secara bertahap di waktu mendatang, meski frekuensi kenaikan sudah berkurang dari 3 kali menjadi 2 kali untuk tahun 2019. Kenaikan suku bunga tersebut dimaksudkan untuk mendukung ekspansi ekonomi AS yang diperkirakan masih akan terjadi dalam tahun 2019.

Pada proyeksi ekonomi, The Fed merevisi turun estimasi pertumbuhan tahun 2019 dari 2.5% ke 2.3%, Core PCE Inflation turun dari +2.1% ke +1.9%, tetapi tingkat pengangguran diproyeksikan tetap pada 3.7%. Pada konferensi pers, Jerome Powell juga menegaskan akan tetap melanjutkan pengurangan Balance Sheet sebesar $50 miliar per bulan.

Data terakhir menunjukkan, inflasi bulan Desember 2018 y/y berada pada +1.9%, terendah sejak Agustus 2017. Sementara itu, GDP kuartal ketiga 2018 turun ke +3.4% dari kuartal sebelumnya yang 4.2%. Dari data tersebut, dan dari dot plot terakhir proyeksi kenaikan suku bunga, maka untuk bulan Januari 2019 ini, diperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di level 2.25% hingga 2.50%.

Sementara menurut data terakhir CME Fedwatch, probabilitas The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini mencapai 98.9%. Fokus perhatian akan tertuju pada isi Statement yang akan dirilis seusai meeting. Jika Statement dianggap hawkish, maka USD akan cenderung menguat. Sebaliknya jika dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 


Seperti dikatakan Powell pada meeting sebelumnya, mulai tahun 2019 ini, setiap meeting akan disertai dengan konferensi pers. Meski meeting kali ini tidak disertai dengan proyeksi ekonomi, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai prospek suku bunga untuk tahun 2019. Selain itu, komentar mengenai outlook ekonomi AS di tengah gejolak pasar negara-negara berkembang dan dampak perang dagang yang belum usai, juga akan menjadi perhatian.

Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Sebaliknya jika dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE