Menu

31 Jan - 1 Feb 2018: Pidato Trump, FOMC Meeting, ADP Non Farm, CPI Eurozone

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: pidato SOTU Trump, CPI Eurozone, ADP Non Farm AS, GDP Canada, Retail Sales Jerman, stok minyak dan Pending Home Sales AS. Besok ada FOMC meeting.

Rabu, 31 Januari 2018:

 

Presiden Donald Trump dijadwalkan menyampaikan agenda pidato tahunan pertama State of the Union Address (SOTU) dihadapan kongres di US Capitol, Washington DC. Namun demikian ada beberapa anggota kongres dari partai Demokrat yang berencana memboikot karena Trump akan menyampaikan rencana reformasi keimigrasian.

Selain masalah imigran, isu penting yang akan diusung adalah tarif perdagangan (America first trade policy), isu nuklir Korea Utara dan detail program infrastruktur yang ambisius seperti yang dijanjikan pada saat kampanye tahun 2016 lalu, yang konon anggarannya mencapai USD 1 trilliun untuk membangun bandar udara, jalan tol, jembatan, rel kereta api dan mungkin juga tembok di perbatasan Mexico.

Sebagian analis memperkirakan event ini akan berdampak tinggi pada pergerakan USD karena isu-isu yang akan disampaikan Trump dianggap kontroversial.

Pidato Trump bisa dipantau disini, dan isi pidatonya bisa dibaca disini.

 

Indikator ini mengukur persentase perubahan volume penjualan retail selama periode sebulan (month over month atau m/m) dan setahun (year over year atau y/y). Penjualan retail menunjukkan tingkat pengeluaran konsumen yang akan berdampak pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Data penjualan retail Jerman yang dirilis tidak termasuk produk otomotif dan yang berdampak biasanya adalah data penjualan retail m/m.

Bulan November 2017 lalu, penjualan retail Jerman m/m naik 2.3%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 1.0% dan yang tertinggi sejak Oktober 2016, sementara untuk basis tahunan (y/y) naik 4.4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.9%. Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan penjualan retail m/m akan turun 0.4% (atau -0.4%) dan y/y akan naik 2.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

CPI kawasan Euro dirilis 2 kali dalam sebulan yaitu Flash (data awal) dan final. Angka estimasi tingkat inflasi ini dirilis oleh Eurostat berdasarkan masukan data CPI awal dari 19 negara anggota kawasan Euro. Meski mungkin ada kekurangan tentang detail dari kategori barang sebagai acuannya, namun Flash Estimate akan berdampak tinggi karena merupakan data CPI kawasan Euro yang paling awal dirilis.

Data yang berdampak tinggi adalah inflasi tahunan, yaitu persentase perubahan dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Ada 2 rilis, CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman dan energi. Untuk kawasan Euro yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y yang menunjukkan tingkat inflasi tahunan kawasan. Bank sentral Eropa (ECB) selalu mengacu pada CPI total y/y untuk menentukan target inflasi dan perubahan tingkat suku bunga.

 

Bulan Desember 2017 lalu inflasi tahunan kawasan Euro naik 1.4%, sesuai dengan perkiraan dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1.5%, sementara CPI inti y/y naik 0.9%, jlebih rendah dari perkiraan yang akan naik 1.0% dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 7 bulan). Dalam basis bulanan (m/m) CPI total bulan Desember naik 0.4%, tertinggi dalam 3 bulan.

Naiknya angka inflasi tahunan bulan Desember tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi, bahan makanan, minuman beralkohol, tembakau dan sektor jasa.

Untuk bulan Januari 2018 diperkirakan CPI total y/y kawasan Euro akan naik 1.3% dan CPI inti y/y akan naik 1.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja diluar sektor pertanian oleh ADP Research Institute bekerja sama dengan Moody’s Analytics, dan dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, namun tidak sebesar dampak rilis NFP.

 

Bulan Desember 2017 lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah job di AS bertambah 250,000, lebih tinggi dari perkiraan yang akan bertambah 191,000 job dan merupakan perkiraan tertinggi sejak Maret tahun lalu. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada sektor produksi, perdagangan, pendidikan, kesehatan, keuangan, tenaga profesional dan bisnis.

Untuk bulan Januari 2018 diperkirakan jumlah job di AS versi ADP Report akan bertambah 191,000. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan maka akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

GDP menunjukkan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dan dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang hanya merilis data GDP tiap kwartal, Canada juga merilis GDP tiap bulan dan relatif agak terlambat. Meski demikian dampak terhadap pergerakan mata uangnya cukup tinggi, terutama data GDP month over month (m/m) yaitu yang dibandingkan dengan data bulan sebelumnya.

 

Kwartal ke-3 lalu GDP Canada tumbuh 0.4%, sesuai dengan perkiraan dan yang terendah sejak kwartal kedua tahun 2016 akibat turunnya ekspor dan investasi sementara pengeluaran konsumen naik 1.0%. Sementara GDP bulan Oktober 2017 stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang tumbuh 0.2%.

GDP kwartal ke-4 tahun 2017 akan dirilis 2 Maret 2018, dan untuk GDP bulan November 2017 yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan kembali tumbuh 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat.


Data ini mengukur persentasi perubahan penjualan rumah yang sudah deal (dalam bentuk kontrak jual-beli) tetapi transaksinya belum final atau masih tertunda. Meski dirilis seminggu setelah Existing Home Sales, namun kontrak jual-beli telah ditanda-tangani beberapa minggu sebelumnya sehingga data ini bisa dianggap sebagai leading indicator bagi pasar perumahan AS.

Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y) dan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau month over month (m/m).

Bulan November 2017 lalu Pending Home Sales AS y/y naik 0.8%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.5% dan merupakan persentase kenaikan pertama sejak bulan Juni 2017 akibat meningkatnya jumlah kontrak penjualan dibagian selatan dan timur laut. Sementara untuk m/m naik 0.2%, juga lebih tinggi dari perkiraan yang akan turun 0.4% tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 3.5%.

Untuk bulan Desember 2017 diperkirakan Pending Home Sales y/y akan turun 0.2% (atau -0.2%) tetapi m/m akan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barrel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS namun berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Canada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 1.07 juta barrel, sedikit lebih rendah dari perkiraan yang akan berkurang 1.00 juta barrel tetapi merupakan pengurangan terendah sejak pertengahan November tahun lalu. Untuk minggu ini diperkirakan akan berkurang 0.10 juta barrel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah, karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat, karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia, yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak dan situasi politik di timur tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Produksi Minyak AS Saingi Saudi, Brent Dan WTI Melorot


Kamis, 1 Februari 2018:

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

 

Pada meeting terakhir 13-14 Desember tahun lalu yang disertai dengan konperensi pers, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level 1.25% hingga 1.50%, sesuai dengan perkiraan pasar. Namun demikian saat itu USD melemah karena 2 anggota FOMC yang tidak setuju kenaikan suku bunga yaitu Neel Kashkari dan Charles Evans. Statement mengkhawatirkan kenaikan angka inflasi yang lambat, namun GDP tahun ini diproyeksikan naik dari 2.1% ke 2.5% dan tingkat pengangguran diproyeksikan turun dari 4.1% ke 3.9%. Kenaikan suku bunga dalam dot plot tahun 2018 ini tetap 3 kali, dibawah harapan pasar yang 4 kali kenaikan. Proyeksi pada meeting terakhir bisa dibaca disini.

Dengan data inflasi y/y terakhir yang masih berkutat di 2.1% - 2.2% dan data awal pertumbuhan kwartal ke 4 tahun lalu yang di bawah perkiraan, maka untuk meeting bulan Januari 2018 ini diperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada level 1.25% hingga 1.50%. Dan karena tidak disertai dengan konperensi pers, pelaku pasar akan fokus pada statement yang dirilis seusai meeting. Meeting kali ini adalah yang terakhir di bawah kepemimpinan Janet Yellen. Statement seusai meeting bisa dibaca disini.

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE