Menu

3-5 Agustus 2020: RBA Meeting, PMI AS, Employment New Zealand

Martin

Data berdampak untuk 3 hingga 5 Agustus adalah Statement RBA, ISM Manufacturing PMI AS, tenaga kerja di Selandia Baru, dan perdagangan Australia.

Senin, 3 Agustus 2020:

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak daripada data rilisan Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini termasuk output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

Bulan Juni lalu, indeks ISM Manufacturing AS melonjak menjadi 52.6, lebih tinggi dari perkiraan 49.5, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan April 2019. Indeks new orders, produksi, dan tenaga kerja mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk bulan Juli 2020, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan kembali naik menjadi 53.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Selasa, 4 Agustus 2020:

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Apabila sebaliknya, maka perdagangan mengalami defisit.

Bulan Mei lalu, neraca perdagangan Australia mengalami surplus sebesar AUD8.03 miliar, lebih rendah dari perkiraan surplus AUD9.00 miliar, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang surplus AUD7.83 miliar. Ekspor merosot 4% menjadi AUD35.74 miliar, sementara impor turun 6% menjadi AUD27.72 miliar. Untuk bulan Juni 2020, diperkirakan perdagangan Australia akan kembali surplus sebesar AUD8.80 miliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.

 

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Setelah menurunkan suku bunga acuan dua kali pada bulan Maret karena merosotnya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19, pada meeting terakhir tanggal 7 Juli lalu, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level +0.25%. Level suku bunga ini sesuai dengan perkiraan pasar, dan merupakan yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Statement menyebutkan bahwa perekonomian sedang mengalami kontraksi terbesar sejak tahun 1930-an. Percepatan pemulihan ekonomi masih tidak menentu, meskipun ada tanda-tanda perbaikan secara bertahap. Bank sentral menegaskan siap untuk meningkatkan pembelian obligasi lagi, dan akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan pasar obligasi tetap berfungsi. Notulen meeting terakhir menyebutkan bahwa bank sentral akan melakukan pendekatan akomodatif selama diperlukan, antara lain dengan menetapkan suku bunga yang lebih rendah di kisaran positif.

Untuk bulan Agustus 2020, diperkirakan RBA masih akan mempertahankan suku bunga pada level 0.25%, dengan kemungkinan meluncurkan program stimulus tambahan. Jika RBA kembali memotong suku bunga acuan, maka AUD akan cenderung melemah. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Rabu, 5 Agustus 2020:

Data perubahan jumlah total tenaga kerja (Employment Change) mengukur perubahan angka tenaga kerja dan dirilis bersamaan dengan data persentase perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ini tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal. Masing-masing data diukur dalam periode kuartalan (dibandingkan dengan kuartal sebelumnya).

Kuartal pertama lalu, jumlah tenaga kerja di Selandia Baru mengalami kenaikan 0.7% dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan turun 0.2%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal kedua 2019. Sementara itu, tingkat pengangguran kuartal pertama adalah 4.2%, lebih rendah dari perkiraan 4.4%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama 2019. Tingkat partisipasi berada pada angka 70.4%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang 70.1%.

Dengan adanya pandemi COVID-19 di Selandia Baru, maka tenaga kerja untuk kuartal kedua tahun 2020 diperkirakan berkurang 2.0% (atau -2.0%). Di sisi lain, tingkat pengangguran diproyeksi naik menjadi 5.5%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE