Menu

4-6 November 2020: FOMC Dan BoE Meeting, Non Manufacturing AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ISM Non Manufacturing AS dan perdagangan Kanada. Besok ada Statement BoE, pengumuman Fed, konferensi pers Powell, dan Jobless Claims AS.

Rabu, 4 November 2020:

Data ini disebut juga dengan International Merchandise Trade, dan hanya merilis produk barang yang diimpor dan diekspor, tidak termasuk jasa. Kanada adalah pengekspor utama minyak mentah disamping emas dan suku cadang kendaraan bermotor. Partner dagang utama Kanada adalah AS yang mengambil porsi hampir 70% dari total ekspor dan 50% dari total impor, sehingga perkembangan kondisi ekonomi AS akan sangat mempengaruhi aktivitas perdagangan Kanada.

Bulan Agustus lalu, perdagangan Kanada mengalami defisit sebesar CAD2.45 miliar, lebih rendah dari perkiraan defisit CAD2.10 miliar, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang defisit CAD2.53 miliar. Total ekspor turun 1.0% menjadi CAD44.9 miliar, sementara total impor turun 1.2% menjadi CAD47.4 miliar.

Untuk bulan September 2020, diperkirakan perdagangan Kanada akan defisit sebesar CAD2.20 miliar. Defisit yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan surplus akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit.

Data dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan September lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI naik menjadi 57.8, lebih tinggi dari perkiraan 56.3, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 56.9. Indeks business activity dan new orders mengalami kenaikan akibat pemulihan aktivitas ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Untuk bulan Oktober 2020, diperkirakan indeks akan sedikit turun ke 57.4. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Kamis, 5 November 2020:

Prediksi ini dibuat oleh European Commission dan dirilis tiga kali dalam setahun, berisi mengenai perkiraan kondisi ekonomi negara-negara anggota Uni Eropa dalam dua tahun mendatang. Prediksi dibuat guna evaluasi kinerja masing-masing anggota dan trend perekonomian Uni Eropa ke depan.

Prediksi yang menjanjikan perekonomian lebih baik akan cenderung mendukung penguatan mata uang EUR. Laporan prediksi perekonomian negara-negara Uni Eropa per bulan November 2020 bisa dibaca di sini.

 

  1. Data Asset Purchase Facility BoE bulan November 2020:

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian aset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir 17 September lalu, dana untuk pembelian asset adalah £745 miliar, tidak berubah dari periode sebelumnya. Keputusan tersebut sesuai dengan perkiraan pasar.

Untuk meeting hari ini, dana pembelian asset diperkirakan tetap £745 miliar. Jika BoE kembali memperbesar pembelian asset, maka GBP akan cenderung melemah.

  1. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan November 2020:

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 17 September lalu, BoE mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah BoE.

Keputusan tersebut diambil dengan suara bulat oleh seluruh anggota MPC. Sebelumnya, bank sentral telah memangkas suku bunga sebanyak 2 kali pada bulan Maret, masing-masing sebesar 0.50% dan 0.15%. Langkah tersebut diambil sebagai upaya mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian.

Para anggota komite mengatakan bahwa perekonomian domestik telah menunjukkan pemulihan, sementara prospek ke depan masih diliputi ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 dan perkembangan proses Brexit akhir-akhir ini. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bagi BoE untuk menerapkan suku bunga negatif dan menambah lebih banyak stimulus jika diperlukan.

Pada proyeksi ekonomi, inflasi diperkirakan tetap di bawah 1% hingga awal 2021, dan tingkat pengangguran diekspektasikan tetap tinggi untuk beberapa waktu. Bank sentral juga menegaskan tidak berniat mengetatkan kebijakan moneter hingga target inflasi 2% tercapai secara berkelanjutan.

Untuk bulan November 2020, diperkirakan BoE masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%. Namun, ketidakpastian terkait pemulihan ekonomi dan negosiasi Brexit diperkirakan akan mendorong BoE bersikap dovish. Jika BoE kembali menurunkan suku bunga, maka GBP akan cenderung melemah. Statement pertemuan hari ini bisa dibaca di sini.

 

Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.

Notulen dirilis dengan format X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir 17 September lalu, hasil voting untuk suku bunga dan pembelian asset adalah 0-0-9. Artinya, seluruh anggota MPC menginginkan tidak ada perubahan pada suku bunga dan pembelian asset. Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga dan pembelian asset akan tetap 0-0-9. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Sehingga, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 40,000 menjadi 751,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 773,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak akhir bulan Maret lalu. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 787,750 klaim dibandingkan minggu sebelumnya yang 812,250 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran turun menjadi 740,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 6 November 2020:

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi ke depan yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

Pada meeting terakhir 16-17 September lalu, The Fed mempertahankan suku bunga pada level +0.00% hingga +0.25%, sesuai dengan perkiraan. Tingkat suku bunga ini adalah rekor terendah sejak tahun 1971. Para pejabat bank sentral menegaskan kembali kebijakan target inflasi rata-rata yang fleksibel, yang memungkinkan inflasi berjalan cukup di atas atau di bawah target 2% untuk beberapa waktu. Sehingga, inflasi rata-rata diharapkan 2% dari waktu ke waktu dan dalam jangka panjang tetap di kisaran 2%.

Dalam proyeksi ekonomi, The Fed merevisi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi -3.7%, naik dari proyeksi bulan Juni yang -6.5%. Sementara untuk tahun 2021, ekonomi diperkirakan +4.0%, turun dari proyeksi Juni yang +5.0%. Tingkat pengangguran tahun ini diproyeksikan 7.6%, turun dari proyeksi sebelumnya yang 9.3%. Sementara untuk PCE inflation tahun ini diproyeksikan naik menjadi +1.2%, merosot dari estimasi periode sebelumnya yang +8.0%.

Di tengah pengumuman hasil pilpres AS pada bulan November ini, diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.00% hingga +0.25%. Namun, masih ada kemungkinan bagi The Fed untuk menambah stimulus. Pelaku pasar juga menunggu pernyataan Jerome Powell dalam konferensi pers. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 


Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai kemungkinan penambahan stimulus dan prospek suku bunga. Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Sedangkan jika pernyataan dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE