Menu

5 April 2023: Suku Bunga RBNZ, ADP Dan Non Manufaktur AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah suku bunga dan statement RBNZ, ADP Non Farm Employment Change, serta ISM Non Manufacturing PMI AS.

Rabu, 5 April 2023

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan dirilis 8 kali dalam setahun.


Pada meeting terakhir tanggal 22 Februari lalu, RBNZ menaikkan OCR sebesar 0.50% menjadi +4.75%, sesuai dengan perkiraan. Ini adalah kenaikan yang kesepuluh secara berturut-turut di tengah meningkatnya tekanan inflasi, dan menjadi kenaikan paling agresif sejak tahun 1999. Level suku bunga ini menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2009.

Statement menyebutkan bahwa inflasi konsumen inti (tidak termasuk harga makanan dan energi) sudah berada pada level yang terlalu tinggi, dan lapangan kerja tidak sesuai dengan ekspektasi. OCR diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada level 5.50% di tahun ini.

Mengenai proyeksi pertumbuhan, bank sentral memperkirakan akan terjadi kontraksi pada kuartal kedua tahun 2023 akibat badai Gabriell, namun pekerjaan pembangunan akan meningkatkan aktivitas ekonomi pada tahun mendatang.

Dengan inflasi total kuartal keempat 2022 yang mencapai 7.2% y/y dan inflasi inti yang +7.4% y/y (tertinggi dalam 22 tahun terakhir), RBNZ diperkirakan kembali menaikkan OCR sebesar 0.25% menjadi +5.00% pada bulan April 2023. Jika RBNZ kembali menaikkan OCR, maka NZD akan cenderung menguat. Statement kebijakan moneter pada meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data ini dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) dan didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute bersama Moody's Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.


Bulan Februari lalu, data perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS menunjukkan penambahan 242,000 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 197,000 jobs, dan juga lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang bertambah 119,000 jobs. Penambahan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor jasa, finansial, sektor pendidikan, pelayanan kesehatan, perdagangan, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Sementara itu, tenaga profesional mengalami kontraksi.

Untuk bulan Maret 2023, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP akan bertambah 208,000 job. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di A, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


Bulan Februari lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI berada pada angka 55.1, lebih tinggi dari perkiraan 54.5, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 55.2. Indeks new orders, ekspor dan tenaga kerja mengalami kenaikan. Sementara itu, indeks supplier deliveries mengalami kontraksi.

Untuk bulan Maret 2023, diperkirakan indeks akan turun menjadi 54.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE