Menu

5 Februari 2019: RBA Meeting Dan ISM Non Manufacturing AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah Statement RBA, ISM Non Manufacturing AS, Services PMI Inggris, dan neraca perdagangan Australia.

Selasa, 5 Februari 2019:

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya, jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit.


Bulan November 2018 lalu, neraca perdagangan Australia surplus sebesar AUD1.93 miliar, lebih rendah dari perkiraan surplus AUD2.18 miliar, dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir. Pada bulan November 2018, ekspor naik 1% m/m ke AUD38.45 miliar (rekor tertinggi), sementara impor naik 2% ke AUD36.52 miliar.

Untuk bulan Desember 2018, diperkirakan perdagangan Australia akan kembali surplus sebesar AUD2.25 miliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA. Perubahan suku bunga terakhir terjadi pada bulan Agustus 2016, ketika RBA memotong bunga acuan sebesar 0.25% ke +1.50%. Tingkat suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1990.


Pada meeting terakhir 4 Desember 2018 lalu, RBA mempertahankan suku bunganya pada +1.50%, sesuai dengan perkiraan. Statement menyoroti masih rendahnya tingkat inflasi dan melambatnya pasar perumahan, sementara inflasi diharapkan naik secara bertahap pada waktu mendatang. Proyeksi inflasi untuk tahun 2019 adalah 2.25%.

Bank sentral tersebut juga memproyeksikan pertumbuhan sekitar 3.5% pada tahun 2018-2019, di tengah ekspektasi aktivitas bisnis yang positif dan naiknya investasi di sektor non pertambangan. Namun, perekonomian diperkirakan mengalami kontraksi pada tahun 2020 akibat turunnya ekspor.

Data terakhir menunjukkan GDP kuartal ketiga tahun 2018 adalah +0.3%, turun tajam dari kuartal sebelumnya yang +0.9%, dan merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir. Tingkat pengangguran bulan Desember turun ke 5.0% dari bulan sebelumnya yang 5.1%, dan inflasi kuartal keempat 2018 turun ke +1.8%, terendah sejak kuartal ketiga 2017.

Dengan data terakhir tersebut, terutama turunnya GDP dan inflasi yang masih dibawah target, maka pada meeting bulan Januari 2019 ini, diperkirakan RBA masih akan mempertahankan suku bunga pada level +1.50%.

Pasar akan fokus pada isi Statement, terutama pada prospek kenaikan suku bunga. Jika RBA menaikkan suku bunga acuan, maka AUD akan cenderung menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah Purchasing Manager di seluruh Inggris, mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Indeks PMI untuk sektor jasa didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor jasa sedang tinggi, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


Bulan Desember 2018 lalu, indeks Services PMI naik ke angka 51.2, lebih tinggi dari perkiraan 50.7 dan bulan sebelumnya yang 50.4. Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan indeks akan terkoreksi ke 51.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit. Dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur, ISM Non Manufacturing PMI bertujuan untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sementara di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


Bulan Desember 2018 lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI berada pada angka 57.6, lebih rendah dari perkiraan 59.6, dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir. Pada bulan Desember 2018, indeks business activity, tenaga kerja, inventories, dan deliveries mengalami kontraksi.

Untuk bulan Januari 2019, diperkirakan indeks ISM Non Manufacturing akan turun ke 57.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE