Menu

5 Juni 2019: GDP Australia, ADP Non Farm, Dan ISM Non Manufacturing AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: GDP Australia, ADP Non Farm, ISM Non Manufacturing dan persediaan minyak AS, Services PMI Inggris, testimoni Bowman Fed, serta pidato Clarida Fed dan Ramsden BoE.

Rabu, 5 Juni 2019:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Australia hanya merilis sekali per kuartal pada sekitar 65 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.


Kuartal keempat tahun 2018 lalu, GDP Australia tumbuh 0.2% quarter per quarter (q/q), lebih rendah dari perkiraan tumbuh 0.5% dan menjadi yang terendah sejak kuartal ketiga tahun 2016. Sementara untuk basis quarter per year (q/y) tumbuh 2.3%, terendah sejak kuartal kedua tahun 2017.

Naiknya GDP kuartal keempat 2018 disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, pengeluaran pemerintah, dan investasi publik. Untuk kuartal pertama tahun 2019, diperkirakan GDP Australia q/q akan tumbuh 0.4%, dan untuk q/y diperkirakan tumbuh 1.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

David Ramsden dijadwalkan berbicara di London. Isi pidato Ramsden bisa dibaca di sini.

 

Indeks Services PMI Inggris yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survei terhadap sejumlah purchasing manager mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini, hingga didapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan. Indeks PMI untuk sektor jasa ini didasarkan pada 5 indikator utama, yaitu: produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan aktivitas sektor jasa sedang tinggi, sementara di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


Bulan April lalu, indeks Services PMI naik ke 50.4, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 48.9. Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan indeks akan berada pada angka 50.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dilakukan oleh ADP Research Institute dan Moody’s Analytics. Laporan ADP dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.


Bulan April lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 275,000, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 181,000 jobs, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juli 2018. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada tenaga profesional dan bisnis, sektor pertambangan, pendidikan, kesehatan, konstruksi, manufaktur, perdagangan, juga transportasi.

Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 185,000 jobs . Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Richard Clarida dijadwalkan berbicara di Federal Reserve Bank of Chicago. Isi pidato Clarida bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit. Dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur, laporan PMI Non Manufaktur versi ISM bertujuan untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


Bulan April lalu, indeks PMI Non Manufaktur versi ISM turun ke angka 55.5, lebih rendah dari perkiraan 57.2, dan menjadi yang terendah sejak bulan Juli 2017. Pada bulan April 2019, indeks new orders, harga, dan supplier deliveries mengalami kontraksi.

Untuk bulan Mei 2019, diperkirakan indeks Non Manufaktur akan berada pada angka 55.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Michelle Bowman dijadwalkan mengadakan testimoni di hadapan Senate Banking Committee, di Washington DC. Isi testimoni Bowman bisa dibaca di sini.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 0.28 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan berkurang 0.90 juta barel, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 minggu terakhir. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan berkurang 1.70 juta barel.

Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE