Menu

5 Mei 2021: ADP Non Farm Dan ISM Non Manufacturing AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ADP Non Farm, ISM Non Manufacturing, persediaan minyak AS, Employment Change Selandia Baru, dan laporan outlook ekonomi Uni Eropa.

Rabu, 5 Mei 2021

Data Employment Change mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja dan dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ini tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal. Sehingga, baik data Employment Change maupun tingkat pengangguran merupakan hasil perbandingan dengan kuartal sebelumnya.

Kuartal keempat 2020 lalu, jumlah tenaga kerja di Selandia Baru naik 0.6% dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama 2020. Sementara itu, tingkat pengangguran kuartal keempat turun menjadi 4.9%, lebih rendah dari perkiraan 5.6%, dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang 5.3%. Tingkat partisipasi berada pada angka 70.2%, tertinggi sejak kuartal pertama 2020.

Untuk kuartal pertama tahun 2021, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 0.3%, sementara tingkat pengangguran akan tetap 4.9%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat.

 

Prediksi ini dibuat oleh European Commission dan dirilis tiga kali dalam setahun. Berisi mengenai perkiraan kondisi ekonomi negara-negara anggota Uni Eropa dalam dua tahun mendatang, prediksi dibuat guna evaluasi kinerja masing-masing anggota dan trend perekonomian Uni Eropa ke depan. Prediksi yang menjanjikan perekonomian lebih baik akan cenderung mendukung penguatan mata uang EUR. Laporan prediksi perekonomian negara-negara Uni Eropa per bulan Mei 2021 bisa dibaca di sini.

 

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) dan didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dilakukan oleh ADP Research Institute bersama Moody's Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jum'at mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

Bulan Maret lalu, perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS akan bertambah 517,000 jobs, lebih rendah dari perkiraan bertambah 552,000 jobs, dan menjadi yang tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Kenaikan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor perdagangan, transportasi, pendidikan, kesehatan, tenaga profesional, dan sektor jasa.

Untuk bulan April 2021, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP akan bertambah 872,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI dari Markit. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Maret lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI melonjak menjadi 63.7, lebih tinggi dari perkiraan 58.3, dan merupakan rekor tertinggi sejak 1997. Indeks business activity, new orders, dan tenaga kerja mengalami kenaikan, sementara ekspor mengalami kontraksi.

Untuk bulan April 2021, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi 64.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, data ini disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski dirilis oleh AS, indikator ini berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri bertambah 0.09 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan berkurang 0.90 juta barel, tetapi lebih rendah dari minggu sebelumnya yang bertambah 0.59 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan berkurang 2.19 juta barel.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Namun jika data persediaan minyak lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Prospek Permintaan Positif, Harga Minyak Stabil

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE