Menu

5-6 April 2021: RBA Meeting Dan ISM Non Manufacturing AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah ISM Non Manufacturing AS. Besok ada Statement RBA dan rilis data JOLTS AS.

Senin, 5 April 2021

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak daripada indeks Services PMI rilisan Markit. Indeks ISM berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis d iluar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sementara di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Februari lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI turun menjadi 55.3, lebih rendah dari perkiraan 58.7, dan menjadi yang terendah sejak bulan Mei 2020. Indeks new orders, produksi, supplier deliveries, dan tenaga kerja mengalami penurunan. Akan tetapi, inventories justru mengalami kenaikan.

Untuk bulan Maret 2021, diperkirakan indeks ISM untuk sektor non manufaktur AS akan naik menjadi 58.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Selasa, 6 April 2021

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Perubahan suku bunga acuan terakhir terjadi pada bulan November 2020 lalu, ketika RBA memangkas suku bunga sebesar 0.15% menjadi +0.10% karena merosotnya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah RBA.

Pada meeting terakhir tanggal 2 Maret lalu, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%, sesuai dengan perkiraan pasar. Para pejabat bank sentral mengatakan bahwa kebijakan moneter saat ini membantu perekonomian, dengan mempertahankan pembiayaan yang sangat rendah dan memberikan kontribusi pada nilai tukar mata uang yang lebih rendah.

Bank sentral juga menegaskan akan melakukan penyesuaian lebih lanjut pada pembelian obligasi sesuai dengan keadaan pasar, dan tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga target inflasi sebesar 2% hingga 3% tercapai. Diperkirakan, keadaan ini akan berlangsung setidaknya hingga tahun 2024.

Pada proyeksi ekonomi, GDP Australia diharapkan tumbuh 3.5% pada tahun 2021 dan 2022. Sementara itu, tingkat pengangguran diharapkan turun menjadi 6.0% pada akhir tahun 2021 dan 5.5% pada akhir tahun 2022. Inflasi diproyeksikan naik untuk sementara waktu akibat pengurangan kasus COVID-19.

Untuk bulan April 2021, diperkirakan RBA masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%. Jika RBA kembali memotong suku bunga acuan, maka diperkirakan AUD akan melemah. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru tersebut bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian.

Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap data JOLTS sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

Bulan Januari lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 6.92 juta jobs, lebih tinggi dari perkiraan 6.65 juta jobs, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Februari 2020 (sebelum wabah COVID-19 melanda AS). Lapangan pekerjaan yang mengalami pertambahan adalah sektor pendidikan dan pertambangan.

Untuk bulan Februari 2021, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 6.94 juta jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE