Menu

5-6 Juli 2018: Notulen FOMC, ADP Non Farm, Dan Indeks ISM AS

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini: ADP Non Farm, ISM Non Manufacturing, CPI Swiss, pidato Carney dan Weidmann. Besok ada notulen meeting FOMC.

Kamis, 5 Juli 2018:

CPI adalah indikator utama guna mengukur tingkat inflasi di Swiss. Karena perekonomian Swiss tidak sebesar negara-negara mata uang utama lainnya, maka data yang dirilis adalah CPI total (termasuk konsumsi makanan dan bahan bakar). Rilis data berupa perubahan CPI dibandingkan bulan sebelumnya (m/m), dan laporan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (y/y). Dari keduanya, yang berdampak lebih tinggi adalah data inflasi tahunan atau CPI total y/y.


 

Bulan Mei lalu, inflasi tahunan Swiss naik 1.0%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.9%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2011. Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.4%, juga lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3% dan bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Di antara harga barang dan jasa yang mengalami kenaikan adalah makanan dan minuman non alkohol (+1.6%), perlengkapan rumah (+143%), biaya transportasi (+3.6%), dan biaya rekreasi (+2.5%). Untuk bulan Juni 2018, diperkirakan CPI total y/y akan naik 1.1% dan m/m akan naik 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CHF menguat.

 

Mark Carney dijadwalkan berbicara di New Castle. Isi pidato Carney bisa dibaca di sini.

 

Jens Weidmann dijadwalkan berbicara pada konferensi tahunan bank sentral Austria. Isi pidato Weidmann bisa dibaca di sini.

 

Non Farm Employment Changer versi ADP disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data ini dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) yang bekerja sama dengan Moody’s Analytics, dan didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tetapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.


 

Bulan Mei lalu, perkiraan ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 178,000, lebih rendah dari perkiraan bertambah 191,000 jobs, tetapi lebih tinggi dari perkiraan bulan sebelumnya bertambah 163,000 jobs. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada sektor jasa, konstruksi, manufaktur, pertambangan, pendidikan, kesehatan, keuangan, tenaga profesional, dan bisnis. Untuk bulan Juni 2018, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 190,000. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi. Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.


 

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah 9,000 ke 227,000 klaim dibandingkan minggu lalu, lebih tinggi dari perkiraan 220,000 klaim, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 minggu terakhir. Klaim rata-rata 4 mingguan naik 1,000 ke 222,000 klaim. Hingga minggu lalu, Jobless Claims di AS sudah berada di bawah angka 300,000 selama 173 minggu berturut-turut, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil. Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan berkurang 2,000 ke 225,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI buatan Markit. Dihitung berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS, indeks keluaran ISM berfokus pada kondisi bisnis di luar sektor manufaktur, dan bertujuan untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan d ibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.


 

Bulan Mei lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI naik ke angka 58.6, lebih tinggi dari perkiraan 57.9 dan bulan sebelumnya yang 56.8. Pada bulan Mei 2018, indeks aktivitas bisnis, new orders, dan tenaga kerja mengalami kenaikan. Untuk bulan Juni 2018, diperkirakan indeks ISM Non Manufacturing akan sedikit turun ke 58.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels, yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.


 

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 9.89 juta barel, jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 2.40 juta barel, dan menjadi yang terendah sejak peretengahan September 2016. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan akan kembali berkurang 4.40 juta barel. Jika persediaan minyak di AS lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Jumat, 6 Juli 2018:

Notulen meeting FOMC dirilis 8 kali per tahun, sekitar 3 minggu setelah pengumuman suku bunga The Fed. Data ini mengungkapkan hasil akhir Voting dan opini para anggota FOMC pada saat meeting. Perbedaan hasil Voting dan pernyataan para anggota komite akan berdampak pada USD.



Pada meeting tanggal 13-14 Juni lalu yang disertai dengan konferensi pers, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +1.75% hingga 2.00%. Kenaikan tersebut telah diperkirakan pasar dan telah beberapa kali diisyaratkan oleh pejabat The Fed. Statement yang dirilis pasca meeting juga dianggap hawkish; Jerome Powell dan kawan-kawan sangat optimis pada Outlook ekonomi AS. Namun demikian, USD jutsru melemah pasca rapat FOMC. Di samping kenaikan suku bunga yang telah di-discount pasar, kekhawatiran akan dampak perang dagang yang saat itu terus dihembuskan oleh pemerintahan Trump menyebabkan sentimen negatif pada USD.

Pada proyeksi ekonomi, FOMC menaikkan perkiraan GDP tahun ini menjadi 2.8% dari sebelumnya di 2.7%. Sebaliknya, mereka menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari 3.8% ke 3.6%. Proyeksi Core PCE Inflation naik dari +1.9% ke +2.0%. Yang penting untuk dicatat adalah konfirmasi FOMC bahwa hingga akhir tahun ini, masih akan ada kenaikan suku bunga sebanyak 2 kali lagi. Powell juga mengumumkan bahwa mulai tahun 2019, FOMC akan mengadakan konferensi pers pada setiap kali meeting.

Dari Statement dan proyeksi ekonomi terakhir, notulen FOMC kali ini diperkirakan hawkish . Pasar akan mencermati opini dan pernyataan para anggota komite di luar Statement dan yang telah diungkapkan Powell pada konferensi pers, antara lain mengenai dampak perang dagang. Statement meeting 13-14 Juni lalu bisa dibaca di sini, proyeksi ekonomi terakhir di sini, dan notulen meeting bisa diunduh di sini.


Keterangan
: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE