Menu

5-6 Juli 2022: Suku Bunga RBA, JOLTS, Dan Non Manufaktur AS

Martin

Data berdampak hari ini adalah suku bunga dan statement RBA. Besok ada JOLTS dan ISM Non Manufacturing AS, serta laporan prediksi perekonomian Uni Eropa.

Selasa, 5 Juli 2022

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali bulan pada Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Sejak adanya pandemi COVID-19, RBA memangkas suku bunga acuan hingga mencapai +0.10% akibat merosotnya aktivitas ekonomi. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah RBA. Namun dengan melonjaknya laju inflasi, RBA menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +0.35% pada meeting bulan Mei lalu.

Kemudian pada meeting terakhir tanggal 7 Juni lalu, RBA kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.50% menjadi +0.85%, lebih tinggi dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0.25% menjadi +0.60%.

Alasan utama kenaikan suku bunga masih pada tekanan inflasi di tengah pasar tenaga kerja yang kuat, di mana tingkat pengangguran berada di level terendah hampir 50 tahun. Para pejabat bank sentral memperingatkan bahwa pengetatan lebih lanjut sedang dalam proses; besaran dan waktunya akan tergantung dari data ekonomi serta pandangan anggota dewan tentang prospek inflasi dan pasar tenaga kerja.

Bank sentral menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan tindakan yang diperlukan guna memastikan inflasi kembali ke target, sambil memperhatikan prospek ekonomi global yang masih dihantui oleh perang Rusia-Ukraina dan pengaruhnya terhadap harga energi dan komoditas.

Dengan inflasi kuartal pertama 2022 yang mencapai 5.1% (tertinggi dalam hampir 20 tahun dan jauh melebihi target 2%-3% dari bank sentral), maka RBA diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.50% menjadi +1.35% untuk bulan Juli 2022. Jika RBA menaikkan suku bunga acuan, maka AUD kemungkinan akan menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

Rabu, 6 Juli 2022

Dibuat oleh European Commission dan dirilis tiga kali dalam setahun, laporan ini berisi perkiraan kondisi ekonomi negara-negara anggota Uni Eropa dalam dua tahun mendatang. Prediksi dibuat untuk evaluasi kinerja masing-masing anggota dan trend perekonomian Uni Eropa ke depan. Prediksi yang menjanjikan perekonomian lebih baik akan cenderung mendukung penguatan mata uang EUR. Laporan prediksi perekonomian Uni Eropa per bulan Juli 2022 bisa dibaca di sini.

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru tersebut bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian. Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap JOLTS sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

Bulan April lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 11.40 juta jobs, lebih tinggi dari perkiraan 11.29 juta jobs, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 11.86 juta jobs (rekor tertinggi sejak tahun 2000). Dibandingkan bulan sebelumnya, lapangan pekerjaan yang mengalami kenaikan adalah sektor transportasi, pergudangan, dan manufaktur. Sementara lapangan pekerjaan di sektor perdagangan, akomodasi, dan perawatan kesehatan mengalami penurunan.

Untuk bulan Mei 2022, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 10.85 juta jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Mei lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI turun menjadi 55.9, lebih rendah dari perkiraan 56.5, dan merupakan yang terendah sejak Februari 2021. Indeks produksi dan inventories mengalami penurunan, sementara new orders dan tenaga kerja mengalami kenaikan.

Untuk bulan Juni 2022, diperkirakan indeks akan kembali turun menjadi 54.6. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE