Menu

7 Januari 2020: ISM Non Manufacturing AS Dan CPI Eurozone

Martin

Data berdampak hari ini adalah ISM Non Manufacturing AS, CPI Eurozone dan Swiss, serta neraca perdagangan Kanada.

Selasa, 7 Januari 2020:

CPI adalah indikator utama guna mengukur tingkat inflasi di Swiss. Karena perekonomian Swiss tidak sebesar negara-negara mata uang utama lainnya, maka data yang dirilis adalah CPI total (termasuk konsumsi makanan dan bahan bakar). Rilis data berupa perubahan CPI dibandingkan bulan sebelumnya (m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (y/y). Dari keduanya, yang lebih berdampak tinggi adalah data inflasi tahunan atau CPI total y/y.

Bulan November lalu, inflasi tahunan Swiss turun 0.1% (atau -0.1%), sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.3%. Dalam basis bulanan (m/m), CPI total juga turun 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.2%. Di antara harga barang dan jasa yang mengalami penurunan adalah biaya transportasi, harga makanan, dan biaya perawatan kesehatan.

Untuk bulan Desember 2019, diperkirakan CPI total y/y diperkirakan stagnan atau 0.0%, sementara data m/m diproyeksi kembali turun 0.1%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CHF menguat.

 

CPI kawasan Euro dirilis 2 kali dalam sebulan, yaitu Flash (data awal) dan Final. Angka estimasi tingkat inflasi ini dirilis oleh Eurostat berdasarkan masukan data CPI awal dari 19 negara anggota kawasan Euro. Meski mungkin ada kekurangan tentang detail dari kategori barang sebagai acuannya, Flash Estimate tetap dianggap berdampak tinggi karena merupakan data CPI kawasan Euro yang paling awal dirilis.

Data yang berdampak tinggi adalah inflasi tahunan, yaitu persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Ada 2 rilis yang diperhatikan, yakni CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, dan energi. Untuk kawasan Euro, yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y yang menunjukkan tingkat inflasi tahunan kawasan. Bank sentral Eropa (ECB) selalu mengacu pada CPI total y/y untuk menentukan target inflasi dan perubahan tingkat suku bunga.

CPI total y/y kawasan Euro bulan November lalu +1.0%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.8%, dan merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu, CPI inti y/y +1.3%, lebih tinggi dari perkiraan +1.2%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan April 2019. Dalam basis bulanan (m/m), CPI total bulan November 2019 turun 0.3% (atau -0.3%), terendah dalam 4 bulan. Naiknya inflasi tahunan bulan November terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan, produk industri, dan jasa.

Untuk bulan Desember 2019, diperkirakan baik CPI total maupun CPI inti y/y akan naik 1.3%, dan CPI m/m akan naik 0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Data ini disebut juga dengan International Merchandise Trade, dan hanya merilis produk barang yang diimpor dan diekspor, tidak termasuk jasa. Kanada adalah pengekspor utama minyak mentah disamping emas dan suku cadang kendaraan bermotor. Partner dagang utama Kanada adalah AS yang mengambil porsi hampir 70% dari total ekspor dan 50% dari total impornya, sehingga perkembangan kondisi ekonomi AS akan sangat mempengaruhi aktivitas perdagangan Kanada.

Bulan Oktober lalu, perdagangan Kanada mengalami defisit sebesar CAD1.08 miliar, lebih baik dari perkiraan defisit CAD1.40 miliar, dan merupakan defisit terendah dalam 4 bulan terakhir. Pada bulan Oktober 2019, total ekspor naik 0.8%, sementara total impor naik 0.5% akibat meningkatnya harga energi.

Untuk bulan November 2019, diperkirakan perdagangan Kanada akan kembali defisit sebesar CAD0.80 miliar. Defisit yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan surplus akan cenderung menyebabkan CAD menguat.

 

Indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI yang dirilis Markit. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur, untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan November lalu, indeks ISM Non Manufacturing PMI turun ke 53.9, lebih rendah dari perkiraan 54.5, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 54.7. Pada bulan November 2019, indeks business activity mengalami kontraksi, sementara new orders dan tenaga kerja mengalami kenaikan.

Untuk bulan Desember 2019, diperkirakan indeks ISM Non Manufacturing akan naik menjadi 54.5. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE