Menu

8 Mei 2020: NFP Dan Pengangguran AS Diperkirakan Ambyar

Martin

Data berdampak hari ini: NFP, upah dan pengangguran di AS, tenaga kerja di Kanada, statement RBA, dan pidato Lagarde ECB. Baik tenaga kerja AS maupun Kanada diperkirakan ambyar alias hancur lebur.

Jumat, 8 Mei 2020:

Dirilis setiap kuartal, statement kebijakan moneter RBA berisi mengenai ekspektasi kondisi perekonomian Australia dan tingkat inflasi. Statement yang dianggap hawkish akan cenderung memperkuat AUD, begitu pula sebaliknya. Statement kebijakan moneter kuartal kedua tahun 2020 bisa dibaca di sini.

 

Presiden ECB Christine Lagarde dijadwalkan berbicara dalam konferensi online yang diadakan oleh European University Institute. Isi pidato Lagarde bisa dibaca di sini.

 

Data Non-Farm Payrolls (NFP) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS ini mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, dan menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

Bulan Maret lalu, NFP berkurang 701,000 jobs (atau -701,000 jobs), jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 100,000 jobs, dan menjadi yang terendah sejak tahun 2009. Penurunan lapangan pekerjaan terbanyak adalah pada sektor food services, perawatan kesehatan, food services, tenaga profesional, perdagangan, dan konstruksi.

Penambahan kasus Covid-19 di AS yang signifikan sangat berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan, sejalan dengan terhentinya aktivitas ekonomi di hampir semua sektor pada seluruh negara bagian AS. Dengan kondisi tersebut, analis memperkirakan NFP bulan April akan berkurang hingga 21.4 juta jobs. Data dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) sendiri menunjukkan pengurangan hingga 20.2 juta jobs (rilis data ADP Non Farm Employment Change tanggal 6 Mei ).

Jika perkiraan ini benar, maka NFP bulan April 2020 akan menjadi rekor terburuk sepanjang sejarah AS. Selama ini, rekor terendah NFP AS adalah -1.959 juta jobs yang terjadi pada bulan September 1945. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.


Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan ini mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Karena dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup, The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.

Bulan Maret lalu, upah rata-rata per jam di AS naik 11 Sen Dolar atau 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.2%, dan merupakan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Dalam basis tahunan (y/y), upah naik 3.1%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 3.0%. Untuk bulan April 2020, diperkirakan upah rata-rata per jam (m/m) akan naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, tetapi jumlah pengangguran akan berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan Maret lalu, tingkat pengangguran di AS naik menjadi 4.4%, lebih tinggi dari perkiraan 3.8%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Agustus 2017. Sementara itu, tingkat partisipasi bulan Maret berada pada angka 62.7%, terendah sejak bulan Agustus 2018.

Dengan semakin bertambahnya kasus Covid-19 di AS yang sangat berdampak pada tenaga kerja, ditambah dengan kenaikan Jobless Claims yang sangat tinggi, maka tingkat pengangguran untuk bulan April diperkirakan naik tajam hingga 16.0%.

Jika perkiraan ini benar, maka akan menjadi rekor terburuk sepanjang sejarah AS. Selama ini, rekor tertinggi pengangguran di AS adalah 10.8% yang terjadi pada bulan November 1982. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumlah tenaga kerja (Employment Change) merupakan indikator awal pengeluaran konsumen yang menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian secara keseluruhan, sedangkan tingkat pengangguran mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Kedua data tersebut dirilis secara bersamaan dalam basis bulanan.

Bulan Maret lalu, tenaga kerja di Kanada berkurang hingga 1.01 juta jobs (atau -1.01 juta jobs), jauh lebih rendah dari perkiraan berkurang 427,000 jobs, dan merupakan rekor terendah sejak indikator ini dirilis tahun 1976. Penurunan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor akomodasi, food services, informasi, rekreasi pendidikan, dan perdagangan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan lockdown di hampir semua provinsi yang menghentikan aktivitas ekonomi.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada pada angka 7.8%, lebih tinggi dari perkiraan 7.4%, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan Oktober 2010. Tingkat partisipasi bulan Maret berada pada angka 63.5%, terendah sejak bulan Juni 1979. Dengan masih bertambahnya kasus Covid-19 di Kanada, maka tenaga kerja untuk bulan April diperkirakan kembali mencetak rekor terendah dengan berkurang 4.125 juta jobs. Sementara itu, tingkat pengangguran diestimasikan naik tajam menjadi 20.0%.

Jika perkiraan di atas terealisasi, maka akan menjadi rekor terburuk sepanjang sejarah Kanada. Selama ini, rekor tertinggi pengangguran di Kanada adalah 13.1% yang terjadi pada bulan Desember 1982. Hasil rilis tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung memperkuat CAD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE