Menu

9 Agustus 2019: PPI AS, CPI China, GDP Inggris, Tenaga Kerja Kanada

Martin

Data berdampak hari ini adalah PPI AS, CPI China, GDP Inggris, Employment dan pengangguran di Kanada, serta output manufaktur dan industri Inggris.

Jumat, 9 Agustus 2019:

Indikator CPI mengukur perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen yang lazim dibuat rujukan sebagai tingkat inflasi, sedangkan Producer Price Index (PPI) mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen. Hal itu karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen.

Di China, yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y (inflasi tahunan). Tingkat inflasi China yang tinggi biasanya akan membuat bank sentral China menerapkan kebijakan uang ketat. Mengingat China adalah partner dagang utama Australia dan Selandia Baru, maka kenaikan inflasi akan berdampak negatif pada AUD dan NZD. Sebaliknya, tingkat inflasi China yang rendah akan berdampak positif pada kedua mata uang komoditi tersebut.


Bulan Juni lalu, inflasi tahunan China naik 2.7%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak bulan Februari 2018). Sementara dalam basis bulanan (m/m), laporan ini turun 0.1% (atau -0.1%), terendah dalam 3 bulan terakhir. Pada bulan Juni 2019, harga makanan naik 8.3%, biaya pendidikan naik 2.4%, harga pakaian naik 1.8%, harga bahan bakar dan sewa tempat tinggal meningkat 1.6%, dan biaya pelayanan kesehatan naik 2.5%.

Sementara di tingkat produsen, PPI total y/y bulan Juni 2019 stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.3%, dan menjadi yang terendah sejak bulan Agustus 2016. Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan CPI total y/y akan kembali naik 2.7%, CPI total m/m akan naik 0.2%, dan PPI total y/y akan kembali stagnan atau 0.0%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan berdampak positif pada AUD dan NZD.

 

GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara, dan biasanya diumumkan per kuartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, serta dihitung dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris, sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian.

GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 3 kali per kuartal, yaitu Preliminary, Second Estimate, dan Final. Preliminary adalah rilis paling awal sehingga lebih berdampak. Namun jika pada Second Release dan Final terjadi perubahan, maka kedua data tersebut akan bisa berdampak tinggi juga. Masing-masing laporan GDP tersebut diterbitkan dalam basis kuartal (q/q) dan tahunan (q/y). Mulai bulan Juli 2018, ONS Inggris juga merilis data GDP bulanan disamping GDP per kuartal. Dalam hal ini, yang berdampak tinggi biasanya adalah data q/q dan bulanan.


GDP Inggris kuartal pertama tahun ini (Final) tumbuh 0.5%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 0.2%. Dalam basis tahunan (q/y), ekonomi Inggris tumbuh 1.8%, tertinggi sejak kuartal ketiga 2017. Sementara itu, GDP bulan Mei lalu naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan dan merupakan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Pertumbuhan kuartal pertama lalu disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen, pengeluaran pemerintah, dan output industri.

Preliminary GDP kuartal kedua 2019 diperkirakan akan stagnan atau 0.0%, sementara GDP bulan Juni 2019 diperkirakan naik 0.1% (atau +0.1%). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Manufacturing Production atau Factory Production adalah leading indicator bagi laju perekonomian Inggris pada umumnya. Sektor ini sangat erat hubungannya dengan tenaga kerja, tingkat pendapatan, dan tingkat pengeluaran konsumen. Di Inggris, manufaktur mempunyai porsi sekitar 80% dari total output produksi.

Sementara itu, sktor industri mencakup pertambangan serta jenis industri lain yang non-manufaktur. Data Manufacturing Production biasanya lebih berdampak dibandingkan Industrial Production, meski keduanya dirilis pada waktu bersamaan.

Rilis data-data di atas berupa persentase perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).


Bulan Mei lalu, output sektor manufaktur Inggris m/m naik 1.4%, lebih rendah dari perkiraan naik 2.2%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2017. Sementara untuk basis tahunan (y/y), Manufacturing Production stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.0%, tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 1.0%.

Sektor industri non-manufaktur (Industrial Production) m/m naik 1.4%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.6%, tetapi lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 2.9% (terendah sejak September 2012). Pada bulan Mei 2019, produk petroleum, kimia, dan metal mengalami kenaikan. Dalam basis tahunan (y/y), Industrial Production Inggris naik 0.9%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 1.1%.

Untuk bulan Juni 2019, diperkirakan Manufacturing Production m/m akan turun 0.1% (atau -0.1%), dan y/y akan turun 1.1%. Sementara Industrial Production m/m dan y/y diperkirakan turun 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi di tingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi, serta PPI total. Masing-masing data tersebut dipublikasikan dalam versi m/m (month over month) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya.


PPI total AS m/m bulan Juni 2019 lalu naik 0.1%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 4 bulan). Sementara untuk basis tahunan (y/y), PPI total bulan Juni naik 1.7%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.6%, tetapi merupakan yang terendah sejak bulan Januari 2017. PPI inti m/m naik 0.3%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.2%, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan baik PPI total maupun PPI inti m/m akan naik 0.2%, sementara PPI total y/y diperkirakan kembali naik 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumlah tenaga kerja (Employment Change) merupakan indikator awal pengeluaran konsumen yang menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian secara keseluruhan, sedangkan tingkat pengangguran mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Baik data Employment Change maupun persentase tingkat pengangguran yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dirilis secara bersamaan.


Bulan Juni lalu, tenaga kerja di Kanada berkurang 2,200 jobs, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 10,000 jobs, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Penurunan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor manufaktur, Sumber Daya Alam, dan sektor jasa.

Sementara itu, tingkat pengangguran Kanada berada pada angka 5.5%, sesuai dengan perkiraan, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 5.4%. Tingkat partisipasi bulan Juni 2019 berada pada angka 65.7%, sama dengan bulan sebelumnya.

Untuk bulan Juli 2019, diperkirakan tenaga kerja Kanada akan bertambah 15,200 jobs, sementara tingkat pengangguran akan tetap 5.5%. Jika hasil rilis pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka CAD akan cenderung menguat.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE