Menu

9 April 2020: Jobless Claims AS, Pidato Powell, Tenaga Kerja Kanada

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Jobless Claims, PPI dan kepercayaan konsumen AS, pidato ketua The Fed Powell, tenaga kerja Kanada, serta notulen meeting ECB.

Kamis, 9 April 2020:

Notulen meeting ECB dirilis 8 kali per tahun, sekitar 4 minggu setelah meeting penentuan suku bunga. Notulen ini akan mengungkap secara detail rapat dewan yang menentukan suku bunga, besaran stimulus, dan pandangan anggota dewan mengenai kondisi perekonomian kawasan di waktu mendatang.

Pada meeting terakhir tanggal 12 Maret lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada 0.0% dan deposit rate pada -0.50%. Presiden ECB Christine Lagarde memutuskan untuk menambah program pembelian asset hingga mencapai €120 miliar, guna memperkuat kebijakan suku bunga rendah di tengah wabah Covid-19 yang memukul perekonomian.

Jika secara keseluruhan hasil meeting dianggap hawkish, maka EUR akan cenderung menguat. Namun apabila hasil meeting dianggap dovish, EUR akan cenderung melemah. Notulen meeting tanggal 12 Maret 2020 bisa dibaca di sini.

 

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanyaIndikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS bertambah dua kali lipat dari minggu sebelumnya menjadi 6,648,000 klaim, jauh lebih tinggi dari perkiraan 3,600,000 klaim, dan merupakan yang tertinggi sejak indikator ini mulai dirilis tahun 1967. Angka kenaikan dalam sepekan yang sebanyak itu belum pernah terjadi sebelumnya. Lonjakan disebabkan oleh semakin tingginya kasus Covid-19 yang menghentikan aktivitas ekonomi dan memicu pemutusan hubungan kerja secara masif. Tenaga kerja di sektor akomodasi dan food services adalah yang paling terdampak.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan berkurang menjadi 5,000,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Namun jika hasil rilis sama atau lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung melemah.

 

Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi di tingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen. Hal itu karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu PPI inti (Core PPI) dan PPI total. Masing-masing laporan dibuat untuk versi m/m (month over month) dan y/y (year over year). Data m/m adalah yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara y/y merupakan data yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya. PPI inti tidak termasuk harga makanan dan energi.

PPI total AS m/m bulan Februari lalu turun 0.6% (atau -0.6%), lebih rendah dari perkiraan turun 0.1%, dan menjadi yang terendah sejak bulan Januari 2015. Sementara untuk basis tahunan (y/y), PPI total naik 1.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 1.8%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 2.1%. PPI inti m/m turun 0.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, dan menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir.

Untuk bulan Maret 2020, PPI total m/m diperkirakan turun 0.3%, PPI inti m/m akan stagnan atau 0.0%, sedangkan PPI total y/y diperkirakan naik 0.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Jumlah tenaga kerja (Employment Change) merupakan indikator awal pengeluaran konsumen yang menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian secara keseluruhan, sedangkan tingkat pengangguran mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Kedua data tersebut dirilis secara bersamaan, masing-masing berupa data m/m (month over month) yang menunjukkan persentase perbandingan dengan angka bulan sebelumnya.

Bulan Februari lalu, tenaga kerja di Kanada bertambah 30,300 jobs, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 10,500 jobs, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang bertambah 34,500 jobs. Pertambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor perdagangan dan manufaktur.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada pada angka 5.6%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 5.5%. Tingkat partisipasi bulan Februari 2020 berada pada angka 65.5%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 65.4%.

Dengan penyebaran kasus Covid-19 di Kanada yang berdampak pada aktivitas ekonomi, maka diperkirakan tenaga kerja di Kanada akan berkurang 427,000 jobs (atau -427,000 jobs pada bulan Maret 2020. Sementara itu, tingkat pengangguran diproyeksi naik menjadi 7.4%. Jika hasil rilis pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka CAD akan cenderung menguat.

 

Jerome Powell dijadwalkan berbicara mengenai perekonomian di Brookings Institution Washington DC via satelit. Isi pidatonya bisa dibaca di sini.

 

Data yang dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan ini mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS. Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor disamping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, data kepercayaan konsumen UoM dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang. Indeks dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Indeks Preliminary dirilis lebih awal sehingga akan lebih berdampak daripada indeks final.

Indeks UoM Consumer Sentiment AS bulan Maret 2020 final yang dirilis 27 Maret lalu menunjukkan angka 89.1, lebih rendah dari perkiraan 90.0, dan menjadi yang terendah sejak bulan Oktober 2016. Secara khusus, indeks current conditions dan consumer expectations mengalami penurunan.

Indeks UoM Preliminary bulan April 2020 diperkirakan turun menjadi 75.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE