Menu

9 Maret 2018: NFP AS, BoJ Meeting, Manufaktur Inggris, Tenaga Kerja Kanada

Martin

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah NFP dan upah di AS, statement BoJ dan konperensi pers Kuroda, output manufaktur Inggris, tenaga kerja di Kanada dan CPI China.

Jumat, 9 Maret 2018

Jam 08:30 WIB: data Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) China bulan Februari 2018 (Berdampak medium-tinggi pada AUD dan NZD).

Indikator CPI mengukur perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen, yang lazim dibuat rujukan sebagai tingkat inflasi. Sedangkan Producer Price Index (PPI) mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen, karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen akan dibebankan ke konsumen.

Di China, yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y (inflasi tahunan). China adalah partner dagang utama Australia dan Selandia Baru. Tingkat inflasi China yang tinggi akan membuat bank sentral China menerapkan uang ketat, dan hal itu akan berdampak negatif pada AUD dan NZD. Sebaliknya, tingkat inflasi China yang rendah akan berdampak positif pada kedua mata uang komoditi tersebut.


 

 

Bulan Januari lalu, inflasi tahunan China kembali naik 1.5%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah dalam 6 bulan terakhir. Sementara dalam basis bulanan (m/m), data naik 0.6% di tingkat tertinggi dalam setahun terakhir.

Pada bulan Januari 2018, harga makanan turun 0.5%, transportasi dan komunikasi naik 0.2%, perlengkapan rumah naik 1.5%, harga bahan bakar dan sewa tempat tinggal naik 2.7%, biaya pelayanan kesehatan naik 6.2%, harga barang dan jasa lainnya naik 1.2%. Sementara di tingkat produsen, PPI total y/y bulan Januari 2018 naik 4.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 4.4%, dan menjadi yang terendah sejak bulan November 2016.

Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan CPI total y/y akan naik 2.5%, CPI total m/m akan naik 0.8%, dan PPI total y/y akan naik 3.8%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan berdampak positif pada AUD dan NZD.

Suku bunga diumumkan bersamaan dengan statement kebijakan moneter (Monetary Policy Statement) rata-rata 14 kali dalam setahun. Di samping suku bunga, statement juga berisi perkiraan kondisi ekonomi Jepang untuk waktu mendatang.


 

 

Bulan Januari 2016 lalu, BoJ memotong suku bunganya menjadi negatif dari 0.0% ke -0.1%; penurunan pertama sejak tahun 2010 dan merupakan rekor suku bunga terendah. Tujuan pemotongan tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan dan menaikkan inflasi. Bulan September 2016, BoJ mengumumkan kebijakan Yield Curve Control, dan pada bulan Juli 2017 meningkatkan besaran stimulus dengan menambah pembelian bond pemerintah.

Karena laju inflasi tidak kunjung naik, pada meeting bulan Juli 2017, BoJ juga memutuskan untuk mengundur batas pencapaian target inflasi 2.0% hingga tahun 2019, dibandingkan target sebelumnya tahun 2018. Bulan Januari lalu, BoJ di luar dugaan mengumumkan telah mengurangi pembelian obligasi pemerintah untuk jangka panjang, sehingga Yen menguat.

Pada meeting terakhir 23 Januari lalu lalu, BoJ mempertahankan suku bunga pada level -0.1%, dan menetapkan target Yield Bond pemerintah untuk jangka waktu 10 tahun pada 0.0%. Proyeksi untuk inflasi dan pertumbuhan tidak berubah, tetapi mengharapkan inflasi bisa naik secara bertahap sejalan dengan kenaikan upah. Gubernur Kuroda juga berjanji untuk terus melanjutkan program stimulus hingga target inflasi 2% tercapai.

Meski inflasi tahunan bulan Januari lalu melonjak 1.4%, tertinggi sejak Maret 2015, tetapi analis memperkirakan BoJ masih akan mempertahankan suku bunga sebesar -0.1% pada bulan Maret ini. Statement kebijakan moneter BoJ bisa dibaca di sini.

Kuroda akan menjelaskan kebijakan moneter yang baru, jika terjadi perubahan seperti suku bunga, pengurangan stimulus, atau kebijakan lainnya, termasuk juga jika terjadi perubahan proyeksi ekonomi. Isi konperensi pers bisa dibaca di sini.

Data Manufacturing Production biasanya lebih berdampak dibandingkan Industrial Production yang dirilis pada waktu bersamaan. Sektor manufaktur sangat erat hubungannya dengan tenaga kerja, tingkat pendapatan, dan tingkat pengeluaran konsumen. Manufacturing Production atau Factory Production adalah leading indicator bagi laju perekonomian Inggris pada umumnya, dan mempunyai porsi sekitar 80% dari total output produksi Inggris. Oleh karenanya, data ini lebih berdampak.

Sektor industri mencakup pertambangan serta jenis industri lain yang non-manufaktur. Rilis data berupa persentase perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).


 

 

Bulan Desember 2017 lalu, output sektor manufaktur Inggris m/m naik 0.3%, sesuai dengan perkiraan, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Sementara untuk basis tahunan (y/y) naik 1.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.2%, tetapi menjadi yang terendah sejak bulan April 2017.

Sektor industri non-manufaktur (Industrial Production) turun 1.3%, lebih rendah dari perkiraan turun 0.9%, dan menjadi yang terendah sejak September 2012 akibat kontraksi di sektor pertambangan. Sementara itu, data yang berbasis tahunan (y/y) stagnan di 0.0%, sekaligus menjadi yang terendah dalam 8 bulan terakhir.

Untuk bulan Januari 2018, diperkirakan Manufacturing Production m/m akan naik 0.2%, dan y/y akan naik 2.8%. Sementara Industrial Production m/m diperkirakan naik 1.5% dan y/y naik 1.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

Data Non-Farm Payrolls (NFP) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS ini mengukur perubahan jumlah tenaga kerja diluar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, dan menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.


 

 

Bulan Januari lalu, NFP bertambah 200,000 job, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 181,000 job, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang bertambah 160,000 job (revisi dari data sebelumnya di +148,000 job). Rata-rata pertambahan job dalam 3 bulan terakhir adalah 192,000 job per bulan, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 215,667 job per bulan.

Pada bulan Januari 2018, pertambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada di sektor konstruksi (+36,000 job), Food Services (+31,000 job), tenaga perawatan medis (+21,000 job) dan sektor manufaktur (+15,000 job).

Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan NFP akan bertambah 205,000 job , sementara perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) akan bertambah 235,000 job (rilis data ADP Non Farm Employment Change tanggal 7 Maret kemarin). Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan ini mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di seluruh negara bagian AS, pada sektor di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Upah dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup. The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan untuk menentukan suku bunga acuan.


 

 

Bulan Januari lalu, upah rata-rata per jam AS naik 0.3% atau 9 cents Dollar, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.2%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.4% (revisi dari data sebelumnya di 0.4%). Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 2.9% atau 75 cents Dollar, tertinggi sejak bulan Juni 2009.

Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan tingkat upah rata-rata per jam akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, tetapi jumlah pengangguran akan berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan Januari lalu, tingkat pengangguran AS stagnan di +4.1%, sesuai dengan perkiraan dan masih yang terendah dalam 17 tahun terakhir. Sementara tingkat partisipasi berada pada angka 62.7%, sama dengan bulan sebelumnya. Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan tingkat pengangguran di AS akan turun ke +4.0%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

Jumlah tenaga kerja merupakan indikator awal pengeluaran konsumen yang menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian secara keseluruhan, berbeda dari tingkat pengangguran mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Dalam waktu bersamaan, akan dirilis data Employment Change yang menunjukkan perubahan jumlah total tenaga kerja, dan persentase tingkat pengangguran dibandingkan dengan bulan sebelumnya.


 

 

Bulan Januari lalu, jumlah tenaga kerja di Kanada berkurang 88,000, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 10,300, dan yang terendah sejak bulan Januari 2009. Sementara itu, tingkat pengangguran naik ke angka +5.9%, lebih tinggi dari perkiraan +5.8% dan bulan sebelumnya yang 5.7% (terendah sejak Januari 1976). Tingkat partisipasi bulan Januari 2018 berada pada angka 65.5%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 65.8%.

Untuk bulan Februari 2018, diperkirakan tenaga kerja di Kanada akan kembali bertambah 21,800, sedangkan tingkat pengangguran akan tetap +5.9%. Jika hasil rilis pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan, dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka CAD akan cenderung menguat.



Keterangan : Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE