Menu

Aksi Beli Terhenti, Harga Minyak Berpotensi Turun

Rama Anandhita

Harga minyak berpotensi turun ke sekitar level 69.05, menyusul terhentinya aksi beli yang terjadi sejak 20 Maret lalu.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak mentah WTI turun tipis ke bawah level $70 per barel setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan bahwa akan "sulit" untuk mengisi kembali cadangan minyak strategis pada tahun ini, sehingga memicu spekulasi bahwa pemerintah AS hanya akan mulai membeli minyak di harga yang lebih rendah.

Harga minyak juga turut dibebani oleh tetap tingginya pasokan minyak dari Rusia, terlebih pasca rencana pemangkasan produksi, berdasarkan basis produksi lebih tinggi dibandingkan indikasi sebelumnya.

Sementara itu, sektor perbankan global masih dibayangi ketidakpastian sekalipun setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pemerintah siap mengambil lebih banyak tindakan jika diperlukan guna menstabilkan bank-bank AS.

Terlepas dari sentimen tersebut, dalam basis mingguan, harga minyak berpotensi ditutup di zona hijau, ditopang oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneternya dan optimisme bahwa permintaan minyak dari China akan pulih.

 

Analisa Teknikal Minyak

Secara teknikal, harga minyak kembali tergelincir ke bawah level psikologis $70 per barel dan berada dalam tren bearish. Hal ini diindikasikan oleh pergerakan harganya yang berada di bawah indikator Supertrend. Dalam jangka pendek, harga minyak berpotensi untuk bergerak turun lebih lanjut ke sekitar level 69.05, terutama jika terus bertahan di bawah area Resistance 70.16-70.70.

 

Rekomendasi

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke atas level 70.70.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE