Menu

Analisa Emas Mingguan: Statement FOMC Dan Konferensi Pers Powell

Martin

Minggu lalu, harga emas menguat akibat merosotnya indeks USD dan kekhawatiran pasar akan perlambatan ekonomi global. Minggu ini, Statement FOMC akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (15 Maret 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Seiring dengan membaiknya pasar saham dan melemahnya US Dollar, harga logam mulia kembali mengalami apresiasi dan ditutup pada USD 1302.11 per troy ounce, atau menguat tipis 0.3% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya. Masih rendahnya data inflasi AS dan kekhawatiran pasar akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah mendorong permintaan aset safe haven. Selain itu, ketidakpastian dalam pengambilan keputusan negosiasi Brexit juga mendukung naiknya harga emas.

Minggu ini, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pertemuan FOMC. Dari pidato dan komentar para pejabat The Fed, diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan. Suku bunga diperkirakan akan bertahan pada +2.00% hingga +2.50%, sesuai dengan pernyataan bahwa bank sentral AS tersebut akan bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam menaikkan suku bunga.

Pasar akan fokus pada Statement FOMC dan konferensi pers Jerome Powell yang akan menyoroti proyeksi ekonomi AS. Selain itu, pasar juga akan memperhatikan dot plot suku bunga untuk tahun ini. Sebagian pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Jika sikap The Fed dovish, hampir bisa dipastikan harga emas akan berlanjut bullish.

Dari survei yang dilakukan Kitco.com, untuk minggu ini, 64% pemain Wall Street memprediksi harga emas masih akan berlanjut bullish, 7% bearish, dan 29% netral (cenderung bergerak sideways). Sementara 56% pemain Main Street memprediksi bullish, 28% bearish, dan 16% netral.

 

Tinjauan Teknikal


Chart Daily
:

Harga konsolidasi dengan kecenderungan bearish. Tendensi ini didukung oleh terbentuknya pola double top yang diikuti oleh bearish engulfing candle. Bersamaan dengan itu, harga gagal menembus kurva middle band indikator Bollinger Bands.

  1. Kurva indikator MACD berimpit dengan kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di sekitar level 0.00, menunjukkan keadaan konsolidasi.
  2. Kurva indikator RSI berada di sekitar center line (level 50.0), menunjukkan keadaan konsolidasi.
  3. Harga masih berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick, menunjukkan kecenderungan bearish.

Bias netral. Jika harga menembus level 38.2% Fibo Retracement dan kurva middle band Bollinger Bands, pergerakan akan cenderung bullish dengan target 1320 (sekitar 23.6% Fibo Retracement). Sementara jika harga masih berada di bawah 38.2% Fibo Retracement, pergerakan akan cenderung bearish dengan target 1276 (sekitar 61.8% Fibo Retracement).

Level pivot mingguan : 1301.20

Resistance : 1302.97 (level 38.2% Fibo Retracement) ; 1311.00 ; 1319.51 (23.6% Fibo Retracement) ; 1330.00 ; 1346.60 ; 1351.66 ; 1363.27 ; 1376.43 ; 1382.18 ; 1391.61 ; 1407.29.

Support : 1295.00 ; 1289.50 (50% Fibo Retracement) ; 1282.50 ; 1276.00 (61.8% Fibo Retracement) ; 1265.58 ; 1259.55 (76.4% Fibo Retracement) ; 1250.00 ; 1242.50 ; 1232.80 ; 1225.70 ; 1218.45 ; 1211.80 ; 1205.00 ; 1196.18 ; 1185.00 ; 1171.80 ; 1160.05 ; 1146.00 ; 1136.60 ; 1122.63 ; 1113.40 ; 1097.33 ; 1076.98.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE