Menu

Analisa Rupiah 16-20 Juli 2018: Neraca Perdagangan Dan Suku Bunga BI

Martin

Rupiah akan menghadapi rapat suku bunga BI dan rilis neraca perdagangan Indonesia minggu ini. Secara teknikal, USD/IDR diperkirakan mengalami koreksi bearish.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (13 Juli 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah bergerak sideways antara level 14298 hingga 14440 per USD, untuk kemudian ditutup pada level 14373. Mata uang Garuda melemah tipis dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 14365. Kenaikan suku bunga BI bulan lalu telah menyebabkan masuknya modal asing, seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah. Kebijakan suku bunga sebagai langkah pre-emptive BI itu telah mencegah Rupiah dari pelemahan yang lebih dalam.

Minggu ini akan kembali digelar rapat dewan gubernur BI untuk menentukan suku bunga acuan. Selain itu, ada rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni. Suku bunga diperkirakan akan dipertahankan pada level +5.25% setelah dua kali kenaikan berturut-turut. Akan tetapi, pergerakan Rupiah akan lebih dipengaruhi oleh neraca perdagangan Juni yang diperkirakan surplus sebesar USD0.65 miliar. Jika hasil rilis kembali defisit melebihi bulan sebelumnya (-USD1.52 miliar), maka Rupiah akan cenderung melemah.

Dari AS akan ada testimoni ketua The Fed Jerome Powell di depan senat, dan data penjualan ritel AS bulan Juni. Jika Rupiah berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 14320 hingga 14260, sedangkan jika melemah, resistance berada pada level 14420 hingga 14450.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 16 Juli 2018:


 



 

 

Kamis, 19 Juli 2018:


 

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: testimoni ketua The Fed Jerome Powell, Retail Sales, Building Permits, dan pidato anggota FOMC.

 

 

Tinjauan Teknikal



klik gambar untuk memperbesar

 

Chart Daily: dalam jangka pendek, kemungkinan terjadi koreksi bearish USD/IDR (Rupiah cenderung menguat) menyusul terbentuknya Pin Bar pada 12 Juli. Kemungkinan terjadinya koreksi didukung oleh:

  1. Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dan bergerak di bawahnya, serta garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  2. Garis histogram indikator ADX berganti warna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Dalam jangka menengah panjang, USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah) selama harga masih bergerak di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.

Level Pivot mingguan : 14370.33

Resistance : 14420.00 ; 14450.00 ; 14502.16 (138.2% Fibo Expansion) ; 14558.27 (150% Fibo Expansion) ; 14614.38 (161.8% Fibo Expansion) ; 14640.00 ; 14784.00.

Support : 14321.34 (100% Fibo Expansion) ; 14260.00 ; 14210.00 (76.4% Fibo Expansion) ; 14140.58 (61.8% Fibo Expansion) ; 14084.50 (50% Fibo Expansion) ; 14028.36 (38.2% Fibo Expansion) ; 13960.00 (23.6% Fibo Expansion) ; 13895.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13736.00 (harga terendah 13 April 2018).
Titik 2 : 14210.00 (harga tetinggi 23 Mei 2018).
Titik 3 : 13845.00 (harga terendah 6 Juni 2018).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE