Menu

Analisa Rupiah 19-23 Maret 2018

Martin

Analisa mingguan USD/IDR berikut dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu, dan dimaksudkan sebagai acuan trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (16 Maret 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.


Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 13740 versus US Dollar, menguat tipis 0.27% terhadap hasil penutupan minggu sebelumnya. Pada awal pekan, Rupiah sempat menguat hingga 13723 (level 50% Fibo expansion) setelah presiden Trump memecat menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional. Peristiwa tersebut memicu pelemahan USD untuk sementara. Namun, USD kembali menguat oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed minggu ini, dan membaiknya data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan, yaitu Industrial Production, kepercayaan konsumen versi UoM, dan JOLTS.

Pelemahan Rupiah juga didukung oleh data neraca perdagangan Indonesia bulan Februari yang kembali defisit USD0.12 miliar (defisit dalam 3 bulan berturut-turut), dan oleh kehawatiran atas tarif impor baja dan alumunium yang diterapkan AS.

Minggu ini akan ada meeting dan pengumuman suku bunga, baik dari The Fed (FOMC) maupun Bank Indonesia (BI) yang sama-sama digelar pada Kamis 22 Maret. The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 0.25% ke level 1.75%, sementara BI diperkirakan masih bertahan pada level 4.25%. Kenaikan suku bunga The Fed sudah diperkirakan. Yang akan berdampak tinggi pada USD adalah proyeksi ekonomi, statement FOMC, dan konperensi pers Jerome Powell.

Jika Powell kembali hawkish seperti pada testimoni akhir bulan lalu, atau memberi sinyal kenaikan lebih dari 3 kali dalam tahun ini, maka Rupiah akan cenderung melemah. Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13800 hingga 13860. Sebaliknya jika menguat, support kuat ada pada level 13723 hingga 13675.


Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 19 Maret 2018


 

 

 


Kamis, 22 Maret 2018"


 



Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah suku bunga The Fed, statement dan proyeksi ekonomi The Fed, konperensi pers Jerome Powell, Durable Goods Orders, Home Sales, Jobless Claims, dan pidato Fed Bostic.



Tinjauan Teknikal



klik gambar untuk memperbesar



Chart Daily: penguatan Rupiah tertahan di level support 50% Fibo expansion (13723.00). Dalam jangka pendek, USD/IDR cenderung melemah (Rupiah cenderung menguat) setelah terjadinya divergensi bearish indikator RSI. Kemungkinan pelemahan tersebut didukung oleh kurva indikator MACD yang masih berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA yang juga berada di bawah level 0.00.

Dalam jangka panjang, USD/IDR cenderung menguat (Rupiah masih cenderung melemah):

  1. Harga masih bergerak di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
  3. Garis histogram indikator ADX berganti warna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.


Level Pivot mingguan : 13747.33.

Resistance : 13767.40 (level 61.8% Fibo Expansion) ; 13800.00 ; 13860.00 ; 13915.53 (100% Fibo Expansion) ; 14006.05 (123.6% Fibo Expansion) ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13723.00 (50% Fibo Expansion) ; 13674.95 (38.2% Fibo Expansion) ; 13628.61 (23.6% Fibo Expansion) ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13474.85 ; 13453.00 ; 13393.77 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).
Titik 2 : 13655.00 (harga tetinggi 12 Februari 2018).
Titik 3 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE