Menu

Analisa Rupiah 22-26 Januari 2018

Martin

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (19 Januari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (19 Januari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Rupiah berlanjut menguat minggu lalu hingga menyentuh level 13283 per USD, level terendah 4 bulan sebelum ditutup pada level 13310. Sempat melemah tipis ke level 13370 akibat neraca perdagangan Indonesia bulan Desember yang defisit USD 0.27 milyard, lebih rendah dari perkiraan yang akan surplus, tetapi berbalik menguat setelah Bank Indonesia mempertahankan 7-day Reverse Repo Rate pada level +4.25%.

Berlanjutnya penguatan Rupiah diakhir pekan terutama disebabkan oleh pelemahan USD akibat kekhawatiran pelaku pasar akan penutupan sementara pemerintahan AS (government shutdown). Tidak hanya Rupiah, mata uang negara-negara berkembang lainnya juga menguat versus USD.

Minggu ini Rupiah diperkirakan masih akan cenderung menguat, baik secara fundamental maupun teknikal. Sementara tidak ada rilis data penting dari dalam negeri, minggu ini USD diperkirakan masih akan melemah menyusul government shutdown yang benar-benar terjadi setelah pemerintahan presiden Trump gagal mencapai kesepakatan mengenai anggaran dengan kongres (diumumkan Sabtu 20 Januari kemarin). Pemungutan suara yang dilakukan Jum’at malam minggu lalu telah gagal meloloskan rencana anggaran pengganti untuk dana tambahan agar pemerintahan AS bisa terus berjalan.

Belum bisa diperkirakan hingga kapan pemerintahan AS akan tutup. Negosiasi masih akan terus dilakukan. Terakhir kali government shutdown terjadi pada tahun 2013 di masa presiden Obama, saat itu pemerintahan AS tutup selama 16 hari dan USD cenderung melemah meski tidak signifikan.

Jika berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 13283 hingga 13221, dan jika melemah resistance kuat ada pada level 13370 hingga 13385.

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 22 Januari 2018:


Rabu, 31 Januari 2018:


Kamis, 1 Februari 2018:



Jam 11:30 WIB: Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia bulan Desember 2017 y/y: bulan sebelumnya: -0.81%.


Data dan peristiwa berdampak minggu ini adalah data Advance GDP dan Jobless Claims AS, pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.

 

Tinjauan Teknikal


Chart daily : USD/IDR masih cenderung bearish (Rupiah cenderung menguat) menyusul terbentuknya pola candle Evening Star dan harga yang masih bergerak dibawah kurva SMA 200 day:

Level pivot mingguan : 13321.00

Resistance : 13343.00 (level 23.6% Fibonacci Retracement) ; 13370.00 ; 13385.00 ; 13415.00 ; 13453.00 ; 13495.00 ; 13533.00 ; 13565.00 ; 13591.00 ; 13640.00 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 (50% Fibonacci Retracement) ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 (61.8% Fibonacci Retracement) ; 14133.00 ; 14337.00 (76.4% Fibonacci Retracement) ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13283.00 ; 13221.00 ; 13200.00 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: simple moving average (SMA) 200 dan exponential moving average (EMA) 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :
Titik swing high : 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015)
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE