Menu

Analisa Rupiah 2-6 April 2018

Martin

Analisa mingguan USD/IDR berikut dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (30 Maret 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (30 Maret 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Rupiah ditutup menguat tipis minggu lalu pada level 13760 per US Dollar, dibandingkan minggu sebelumnya yang 13778. Di awal pekan, Rupiah sempat menguat hingga di bawah level 13700 akibat isu perang dagang yang dilontarkan AS, tetapi berbalik melemah setelah isu tersebut mereda, menyusul berita perundingan antara departemen perdagangan AS dan China.

Pelemahan Rupiah berlanjut setelah rilis data GDP AS kurtal ke-4 tahun lalu yang naik 2.9%, lebih tinggi dari perkiraan yang 2.7%. Bagusnya data GDP ini telah menyebabkan USD menguat terhadap semua mata uang utama, dan indeks USD kembali berada di atas level 90. Namun pelemahan Rupiah tidak signifikan, dan tertahan pada level resistance 13767 atau 61.8% Fibo Expansion.

Dari dalam negeri, minggu ini akan ada 2 data penting, yaitu inflasi dan cadangan devisa bulan Maret. Inflasi diperkirakan masih stabil pada kisaran 3%, sedangkan cadangan devisa diperkirakan sedikit berkurang. Dari AS akan dirilis data tenaga kerja bulan Maret (Non Farm Payrolls dan upah rata-rata) dan ISM Manufacturing.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13800 hingga 13860. Sementara jika menguat, support kuat ada pada level 13723 hingga 13675. Seperti minggu sebelumnya, Bank Indonesia diperkirakan akan menjaga Rupiah agar tidak melemah melampaui level psikologis 13800.

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 2 April 2018:


 

 


 


Kamis, 5 April 2018:

 


Jumat, 6 April 2018:


Data berdampak dari AS minggu ini adalah Non Farm Payrolls, upah rata-rata, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing, ADP Non Farm dan Jobless Claims.

Tinjauan Teknikal



klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily : USD/IDR cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah) menyusul terbentuknya Rejection Pin Bar oleh level 50% Fibo Expansion, dan diikuti oleh Bullish Candle:

  1. Harga bergerak di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Konfirmasi buy jika kurva indikator MACD telah berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA telah berada di atas level 0.00.

Level Pivot mingguan : 13744.33.

Resistance : 13767.40 (level 61.8% Fibo Expansion) ; 13800.00 ; 13860.00 ; 13915.53 (100% Fibo Expansion) ; 14006.05 (123.6% Fibo Expansion) ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13723.00 (50% Fibo Expansion) ; 13674.95 (38.2% Fibo Expansion) ; 13628.61 (23.6% Fibo Expansion) ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13474.85 ; 13453.00 ; 13393.77 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).
Titik 2 : 13655.00 (harga tetinggi 12 Februari 2018).
Titik 3 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).


Mahyar

Kenapa selalu rupiah indek rendah dibanding dengan negara2 lain 

Seputarforex

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Dapat disimak di artikel Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Rupiah Melemah.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE