Menu

Analisa Rupiah 27-31 Agustus 2018

Martin

Pelemahan Rupiah disebabkan oleh penguatan USD dan tingginya CAD. Secara fundamental, Rupiah diperkirakan menguat awal minggu ini , sementara teknikalnya masih lemah.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (24 Agustus 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah kembali terdepresiasi hingga menyentuh level 14662 per USD, sebelum ditutup pada 14635. Angka ini semakin mendekati level terendah pasca krisis moneter 1998, yaitu 14784 yang terjadi pada 29 September 2015. Jika tembus 14700, bukan tidak mungkin level tersebut akan terlampaui. Bank Indonesia (BI) menegaskan akan tetap melakukan intervensi, penyesuaian tingkat suku bunga, dan pembelian SBN (Surat Berharga Negara), guna menjaga nilai tukar Rupiah.

Dalam suatu wawancara, wakil gubernur BI mengatakan bahwa nilai tukar Rupiah saat ini sudah di luar fundamental ekonomi, atau sudah oversold. Faktor eksternal seperti dampak dari anjloknya Lira Turki masih mendominasi, sementara dari dalam negeri ada isu Current Account Defisit (CAD) yang terus melebar. Kuartal kedua tahun ini, CAD mencapai USD8 miliar, tertinggi sejak 2014. Kombinasi antara CAD yang tinggi dan penguatan USD menyebabkan Rupiah rentan terhadap pelemahan.

Saat ini, pemerintah tengah berusaha untuk menekan CAD dengan pengendalian impor. Pemerintah sedang menggodok peraturan untuk menaikkan besaran Pajak Penghasilan (PPh) atas impor terhadap 500 jenis barang, guna mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.

Awal minggu ini, diperkirakan Rupiah akan cenderung menguat menyusul pidato ketua The Fed Powell di Jackson Hole yang dianggap dovish , dan isu impeachment presiden Trump yang kembali muncul. Tidak ada rilis data penting dari dalam negeri.

Dari AS akan ada data Second Estimate GDP untuk kuartal kedua yang diperkirakan naik 4.0%. Jika Rupiah menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 14600 hingga 14540. Jika melemah, resistance berada pada level 14688 hingga 14700.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 27 Agustus 2018:

 

 

Jumat, 31 Agustus 2018:


 

Senin, 3 September 2018:


 


 

Data berdampak dari AS minggu ini: GDP, Core PCE Price Index, kepercayaan konsumen versi CB.

 

 

Tinjauan Teknikal



klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily :
USD/IDR konsolidasi dengan kecenderungan masih bullish (Rupiah masih cenderung melemah):

  1. Kurva indikator MACD berimpit dengan kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA mendekati level 0.00, menunjukkan keadaan konsilidasi.
  2. Harga masih bergerak di dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Level Pivot mingguan : 14613.33

Resistance : 14662.00 ; 14688.00 (level 50% Fibo Expansion) ; 14761.00 (61.8% Fibo Expansion) ; 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015) ; 14857.00 (76.4% Fibo Expansion) ; 15000.00.

Support : 14611.00 (38.2% Fibo Expansion) ; 14540.00 ; 14488.00 ; 14440.00 ; 14388.00 ; 14298.00 ; 14210.00 ; 14171.00 ; 14106.00 ; 14038.00 ; 13983.00 ; 13923.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1: 13920.00 (harga terendah 20 Juni 2018).
Titik 2: 14560.00 (harga tertinggi 24 Juli 2018).
Titik 3: 14368.00 (harga terendah 27 Juli 2018).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE