Menu

Analisa Rupiah 29 Januari - 2 Februari 2018

Martin

Rupiah masih menguat versus US Dollar seiring dengan pelemahan mata uang negara adidaya tersebut terhadap semua mata uang utama dunia.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (26 Januari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.


Tinjauan Fundamental

Dengan tidak adanya sentimen dan rilis data ekonomi dari dalam negeri minggu lalu, Rupiah masih menguat versus US Dollar seiring dengan pelemahan mata uang negara adidaya tersebut terhadap semua mata uang utama dunia. Sempat menyentuh level 13263 per USD Kamis minggu lalu yang adalah level terkuat Rupiah dalam 4 bulan, menyusul pernyataan menteri keuangan AS Steven Mnuchin bahwa lemahnya US Dollar akan menguntungkan perdagangan AS yang selama ini selalu defisit.

Belum sempat menguji support 13213 (level Fibonacci 61.8%), Rupiah berbalik melemah, kali ini oleh pernyataan presiden AS Donald Trump di World Economic Forum di Davos bahwa ia sebenarnya ingin US Dollar bisa menguat. Sebelumnya, USD memang cenderung melemah akibat isu Government Shutdown, proteksi perdagangan dan pengurangan stimulus ECB.

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 13304 per USD, menguat tipis dari penutupan minggu sebelumnya yang 13310. Untuk minggu ini, pergerakan Rupiah akan dipengaruhi oleh data dari dalam negeri yaitu inflasi bulan Januari yang diperkirakan stabil di kisaran 3.50% y/y, sementara dari AS akan ada data Non Farm Payrolls (NFP) bulan Januari, FOMC meeting yang tidak disertai dengan konperensi pers dan pidato presiden Trump di depan kongres yang diperkirakan akan mengungkapkan program infrastruktur seperti yang dijanjikan pada saat kampanye tahun 2016 lalu.

Jika berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 13263 hingga 13213. Sedangkan jika melemah, maka resistance kuat ada pada level 13347 hingga 13370.


Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 29 Januari 2018:

 


Rabu, 31 Januari 2018:

 


Kamis, 1 Februari 2018:




Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah Non Farm Payrolls dan upah rata-rata, FOMC meeting, pidato presiden Trump, ADP Non Farm, ISM Manufacturing, indeks kepercayaan konsumen versi CB dan UoM dan Jobless Claims AS.


Tinjauan Teknikal


Chart Daily : USD/IDR konsolidasi (terbentuk inside bar) dengan kecenderungan masih bearish (Rupiah masih cenderung menguat):

  1. Harga masih bergerak di bawah kurva sma 200 day dan di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD masih berada di bawah kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga berada di bawah level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

Level Pivot Mingguan : 13305.67

Resistance : 13311.44 (level 50% Fibonacci Retracement) ; 13347.00 ; 13385.00 ; 13408.16 (38.2% Fibonacci Retracement) ; 13453.00 ; 13495.00 ; 13528.79 (23.6% Fibonacci Retracement) ; 13565.00 ; 13591.00 ; 13640.00 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13263.00 ; 13213.30 (61.8% Fibonacci Retracement) ;13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: simple moving average (SMA) 200 dan exponential moving average (EMA) 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)
Titik swing high : 13723.00 (harga tertinggi 11 November 2016)






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE