Menu

Analisa Rupiah 30 Juli - 3 Agustus 2018: FOMC, NFP AS, CPI Indonesia

Martin

Rupiah pekan ini akan menyambut rilis beberapa data penting. Secara teknikal, USD/IDR cenderung bearish setelah membentuk pola candle bearish engulfing.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (27 Juli 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah kembali berotot dan ditutup naik 0.43% pada level 14413 per USD, dibandingkan dengan penutupan minggu sebelumnya yang 14475. Penguatan Rupiah dalam 3 hari terakhir disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berasal dari merosotnya indeks USD akibat aksi profit-taking setelah komentar presiden Trump mengenai penguatan USD dan kenaikan suku bunga The Fed. Kabar ini membuat sebagian besar mata uang Asia, termasuk Yen Jepang juga menguat.

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari perhatian presiden terhadap pelemahan Rupiah. Pekan lalu, presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan para eksportir. Presiden meminta para pengusaha memulangkan devisa hasil ekspor dari luar negeri ke Indonesia, untuk dicairkan dalam mata uang Rupiah. Pemerintah juga akan menunda beberapa proyek infrastruktur yang belum mendesak untuk menekan impor bahan baku, terutama besi dan baja. Usaha menekan impor juga dinyatakan Menko Perekonomian dengan implementasi kebijakan penggunaan Biodiesel 20% (B20), untuk mengurangi ketergantungan dari impor migas.

Pergerakan Rupiah minggu ini akan dipengaruhi oleh data penting dari dalam negeri dan AS. Dari dalam negeri akan dirilis data inflasi bulan Juli yang diperkirakan stabil pada +3.40% y/y, sementara dari AS akan ada statement FOMC dan data tenaga kerja (Non Farm Payrolls dan upah rata-rata). Bulan ini, The Fed diperkirakan belum menaikkan suku bunga. Pelaku pasar akan mencermati statement seusai meeting, terutama respon FOMC terhadap kritikan presiden Trump beberapa waktu lalu.

Jika Rupiah berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 14318 hingga 14260. Sedangkan jika melemah, resistance berada pada level 14500 hingga 14560.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 30 Juli 2018:


 

Selasa, 31 Juli 2018:


 

Rabu, 1 Agustus 2018:


 


 

Data berdampak dari AS minggu ini: statement FOMC, NFP, upah rata-rata, ADP Non Farm, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing, indeks kepercayaan konsumen versi CB, serta Core PCE Price Index.

 

 

Tinjauan Teknikal



klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily: USD/IDR cenderung koreksi bearish (Rupiah masih cenderung menguat):

  1. Terbentuk bearish engulfing candle pada 27 Juli.
  2. Titik indikator Parabolic SAR pindah ke atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.

Konfirmasi untuk sell jika harga telah berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.

Level Pivot mingguan : 14447.00

Resistance : 14440.00 ; 14465.73 (23.6% Fibo Retracement) ; 14500.00 ; 14560.00 ; 14615.00 ; 14640.00 ; 14784.00.

Support : 14363.13 (50% Fibo Retracement) ; 14318.08 (61.8% Fibo Retracement) ; 14260.53 (76.4% Fibo Retracement) ; 14210.00 ; 14171.00 ; 14106.00 ; 14038.00 ; 13983.00 ; 13923.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :
Titik Swing Low : 14171.00 (harga terendah 28 Juni 2018).
Titik Swing High : 14560.00 (harga tertinggi 24 Juli 2018).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE