Menu

Analisa Rupiah 4-8 Desember 2017

Martin

Rupiah bergerak sideways minggu lalu di sekitar level 13500 versus US Dollar sebelum ditutup pada 13524, melemah tipis dibandingkan penutupan pekan sebelumnya.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (1 Desember 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Rupiah bergerak sideways minggu lalu di sekitar level 13500 versus US Dollar sebelum ditutup pada 13524, melemah tipis dibandingkan penutupan pekan sebelumnya pada 13498. Dari dalam negeri tidak ada rilis data ekonomi penting minggu lalu. Pelemahan Rupiah lebih disebabkan oleh data preliminary GDP AS kwartal ke 3 tahun 2017 (second estimate) yang direvisi naik ke +3.3% dari sebelumnya +3.0%.

Minggu ini akan ada data inflasi dan cadangan devisa Indonesia bulan November yang bisa mempengaruhi pergerakan Rupiah. Inflasi tahunan bulan November diperkirakan naik ke +4.50% dibandingkan bulan sebelumnya yang +3.58%, sementara cadangan devisa diperkirakan berkurang ke USD 124 milyard. Namun demikian yang paling berdampak adalah data tenaga kerja AS yaitu Non Farm Payrolls dan upah rata-rata per jam.

Jika berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 13495 hingga 13465, dan jika melemah, resistance kuat ada pada level 13550 hingga 13585.


Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 4 Desember 2017:



 


Kamis, 7 Desember 2017:


Jum’at, 8 Desember 2017:


Data berdampak dari AS minggu ini adalah Non Farm Payrolls, upah rata-rata per jam di AS, tingkat pengangguran, ISM Non Manufacturing PMI, ADP Non Farm Employment Change, indeks kepercayaan konsumen UoM dan Jobless Claims.

Tinjauan Teknikal


Chart daily : Rupiah bergerak sideways di sekitar level psikologis 13500 dengan kecenderungan masih menguat (USD/IDR masih cenderung bearish) menyusul terbentuknya pola head and shoulders , dengan resistance kuat pada garis neckline :

  1. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di bawah kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga berada di bawah level 0.00.

Konfirmasi sell jika harga telah berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands dan kurva indikator RSI telah berada di bawah center line (level 50.0).

Level Pivot mingguan : 13515.33

Resistance : 13550.00 ; 13585.00 ; 13618.00 (level 38.2% Fibonacci Retracement) ; 13640 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 (50% Fibonacci Retracement) ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 (61.8% Fibonacci Retracement) ; 14133.00 ; 14337.00 (76.4% Fibonacci Retracement) ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13495.00 ; 13465.00 ; 13415.00 ; 13385.00 ; 13343.00 (23.6% Fibonacci Retracement) ; 13298.00 ; 13275.00 ; 13221.00 ; 13200.00 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator
: simple moving average (SMA) 200 dan exponential moving average (EMA) 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).

Fibonacci Retracement :
Titik swing high : 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015)
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)


Vivi Pertiwi

Pak Martin,
Untuk tahun 2018. Bagaimana prediksi USD/IDR?
Apakah seperti yang disampaikan Kemenkeu atau optimis seperti BI?

Mohon informasinya

Martin S

@ Vivi Pertiwi:
Untuk pernyataan dari Kemenkeu, apakah yang Anda maksud seperti yang ada di artikel ini?
Kalau mengenai pernyataan dari Menkeu tersebut, memang benar bahwa investasi asing di Indonesia pada kwartal ke 3 tahun ini mencetak rekor tertinggi sejak tahun 2010, tetapi itu hanya berdampak dalam jangka pendek, atau memperkuat Rupiah dalam jangka pendek. Setelah itu Rupiah kembali cenderung tertekan oleh penguatan USD.



Kalau menurut saya, secara fundamental tahun depan Rupiah masih akan cenderung melemah versus USD, terutama karena The Fed berencana menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali, dan juga kemungkinan faktor politik dalam negeri menjelang pemilu dan pilpres 2019. Namun demikian BI tentu akan menjaga Rupiah pada level tertentu agar tidak melemah terlalu dalam.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE