Menu

Analisa Rupiah Mingguan: BI Rate, Perdagangan Indonesia, Retail AS

Martin

Minggu lalu, Rupiah melemah akibat GDP dan cadev Indonesia, juga memanasnya konflik AS-China. Minggu ini, Statement BI, perdagangan Indonesia, dan Retail AS menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga pentupan pasar minggu lalu (10 Mei 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Dalam tiga minggu terakhir, pergerakan Rupiah bak roller coaster yang sedang mendaki. Tanpa ada jeda, secara beruntun candlestick pada chart USD/IDR menunjukkan level-level higher high dan higher low, menandakan laju pelemahan Rupiah yang dalam. Minggu lalu, mata uang Garuda ditutup pada level 14320 per USD, atau melemah 0.49% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya. Level ini adalah yang terendah sejak awal bulan Januari lalu.

Dari dalam negeri, pelemahan Rupiah disebabkan oleh data GDP Indonesia kuartal pertama dan cadangan devisa bulan April yang di bawah ekspektasi, juga kondisi politik yang kurang kondusif sehingga menyebabkan tertundanya aliran dana asing. Data Current Account Indonesia kuartal pertama yang mengalami defisit lebih rendah dari kuartal sebelumnya, tidak cukup membantu memperkuat mata uang Garuda.

Sementara itu, faktor eksternal yang menyebabkan pelemahan Rupiah adalah kembali memanasnya hubungan dagang antara AS dan China, menyusul pihak AS yang mengancam akan menaikkan tarif atas barang impor dari China senilai USD200 miliar (telah direalisasikan Jumat minggu lalu). Akibatnya, investor cari jalan aman dengan melepas aset berisiko termasuk mata uang Asia, kecuali Yen Jepang yang dianggap sebagai aset safe haven.

Minggu ini, Bank Indonesia (BI) akan kembali mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate, yang diperkirakan akan tetap +6.00%. Pelaku pasar akan fokus pada Statement BI. Selain itu, juga akan dirilis data neraca perdagangan bulan April yang diperkirakan kembali defisit sebesar USD0.18 miliar. Dari AS, akan ada data Retail Sales bulan April dan pidato beberapa pejabat The Fed.

Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance terdekat antara level 14370 hingga 14400.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Rabu, 15 Mei 2019:

 

Kamis, 16 Mei 2019:

 

Rabu, 8 Mei 2019:

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: Retail Sales, perumahan, indeks Philly Fed Manufacturing, kepercayaan konsumen UoM, pidato Clarida, Williams, George, Quarles, dan Brainard Fed.

 

Tinjauan Teknikal

 

Chart Daily:

Pergerakan harga masih berada di dalam channel uptrend , dan USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah):

  1. Harga menembus kurva resistance EMA 144, dan berada dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

 

Level Pivot mingguan : 14313.33

Resistance : 14370.00 ; 14442.78 (level 100% Fibo Expansion) ; 14500.00 ; 14547.85 (123.6% Fibo Expansion) ; 14614.54 (138.2% Fibo Expansion) ; 14650.00 ; 14721.83 (161.8% Fibo Expansion) ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14269.00 (61.8% Fibo Expansion) ; 14214.44 (50% Fibo Expansion) ; 14161.90 (38.2% Fibo Expansion) ; 14095.22 (23.6% Fibo Expansion) ; 14055.00 ; 13990.00 ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE