Menu

Analisa Rupiah Mingguan: Cadangan Devisa Indonesia Dan Inflasi AS

Martin

Pasca libur Idul Fitri, Rupiah ditutup menguat akibat masuknya modal asing sebagai dampak kenaikan rating Indonesia. Minggu ini, cadev Indonesia dan inflasi AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga pentupan pasar tanggal 10 Juni 2019, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Pasca libur Idul Fitri selama seminggu, hari ini Rupiah mulai diperdagangkan dan ditutup menguat tipis 0.17% pada level 14250 per USD. Sentimen penguatan mata uang Garuda masih dipengaruhi oleh keputusan lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's (S&P), yang menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.

Kenaikan rating tersebut berdampak pada masuknya modal asing ke pasar obligasi dan pasar saham, sehingga mengerek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 1.3%. Meski demikian, menjelang penutupan pasar, Rupiah sempat melemah dibandingkan harga pembukaan akibat imbas dari rebound US Dollar.

Dari dalam negeri, minggu ini akan dirilis data cadangan devisa bulan Mei yang tertunda akibat libur, sementara dari AS akan ada data inflasi AS (CPI dan PPI) serta penjualan ritel untuk bulan Mei. Secara fundamental dan teknikal, Rupiah masih cenderung menguat dengan support antara level 14200 hingga 14100.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Rabu, 12 Juni 2019:

 

Kamis, 13 Juni 2019:

 

Jumat, 14 Juni 2019:

 

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: CPI, PPI, Retail Sales, dan kepercayaan konsumen versi UoM.

 

Tinjauan Teknikal

 

Chart Daily:

USD/IDR masih cenderung bearish (Rupiah masih cenderung menguat), setelah harga menembus kurva support EMA 89. Kecenderungan ini didukung oleh:

  1. Harga berada dekat kurva lower band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berganti warna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

 

Level Pivot mingguan : 14275.00

Resistance : 14275.00 ; 14320.63 (level 38.2% Fibo Retracement) ; 14398.74 (23.6% Fibo Retracement) ; 14435.00 ; 14475.00 ; 14520.00 ; 14600.00 ; 14650.00 ; 14721.83 (161.8% Fibo Expansion) ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14194.37 (61.8% Fibo Retracement) ; 14116.26 (76.4% Fibo Retracement) ; 14055.00 ; 13990.00 ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.


Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE