Menu

Analisa Rupiah Mingguan: FOMC Meeting, NFP AS, Inflasi Indonesia

Martin

Minggu lalu, Rupiah menguat akibat optimisme perundingan dagang AS-China. Minggu ini, FOMC Meeting, NFP dan ISM Manufacturing AS, serta CPI Indonesia akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (25 Januari 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 14160 per USD, menguat tipis dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya yang 14170. Penguatan tersebut disebabkan oleh optimisme pelaku pasar terhadap perundingan dagang AS-China yang akan dilakukan minggu ini, dan kemungkinan diterimanya kesepakatan Brexit plan B yang akan diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Di awal pekan lalu, mata uang Garuda sempat tertekan hingga level 14230. Namun pelemahan terhenti setelah Bank Indonesia (BI) melakukan Operasi Pasar Terbuka (OPT) ekspansi regular, melalui penyelenggaraan lelang Forex Swap guna memberi kepastian likuiditas valuta asing bagi perbankan. OPT ekspansi regular ini telah dilakukan BI secara rutin sejak bulan Agustus tahun lalu, yang pada akhirnya membantu penguatan Rupiah.

Di samping itu, apresiasi nilai tukar Rupiah juga didukung oleh aliran modal asing, yang sebagian besar masuk melalui pasar saham. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, dana asing juga diinvestasikan pada Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi korporasi. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap ekonomi dalam negeri, terutama pada kebijakan yang dijalankan pemerintah, BI, juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BI mengklaim bahwa nilai tukar Rupiah saat ini masih undervalued, dan optimis masih akan bisa menguat lagi. Dengan arah kebijakan The Fed yang tampak semakin lunak, peluang penguatan masih sangat mungkin akan terjadi.

Minggu ini akan ada rilis data dan peristiwa penting, baik dari AS maupun dari dalam negeri. Dari AS akan ada FOMC meeting dan konferensi pers ketua The Fed Jerome Powell, perundingan dagang AS-China antara Menteri Keuangan AS dan Wakil Perdana Menteri China, serta rilis data tenaga kerja bulan Januari (Non Farm Payrolls, upah, dan tingkat pengangguran). Sementara dari dalam negeri akan dirilis data inflasi bulan Januari.

Suku bunga The Fed hampir pasti tidak berubah. Pelaku pasar akan fokus pada isi statement FOMC dan pernyataan Powell dalam konferensi pers. Jika Powell dianggap dovish, kemungkinan USD akan melemah. Selain itu, jika hasil perundingan dagang AS-China positif, investor akan kembali memburu asset-asset berisiko yang bisa berdampak positif pada mata uang negara-negara berkembang, termasuk Rupiah.

Jika Rupiah berlanjut menguat, support kuat USD/IDR masih pada level 14000. Sementara jika melemah, resistance kuat ada pada level 14225.

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Rabu, 30 Januari 2019:

 

Kamis, 31 Januari 2019:

 

Jumat, 1 Februari 2019:

 

 

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: Statement FOMC dan konferensi pers Jerome Powell, perundingan dagang AS-China, Non Farm Payrolls (NFP), ISM Manufacturing PMI, ADP Non Farm, indeks kepercayaan konsumen versi CB, serta PCE Price Index.

Tinjauan Teknikal


Chart Daily
:

USD/IDR cenderung bergerak bearish (Rupiah cenderung menguat), setelah gagal menembus resistance 14225 dan membentuk pola double top pada level tersebut. Kecenderungan ini didukung oleh:

  1. Harga yang masih bergerak di bawah kurva SMA 200-day dan di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna merah, yang menunjukkan sentimen bearish.

Jika ingin konfirmasi, sell setelah kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.

Level Pivot mingguan : 14156.33

Resistance : 14225.00 ; 14330.00 ; 14388.41 (level 61.8% Fibo Retracement) ; 14465.00 ; 14555.00 (50% Fibo Retracement) ; 14603.00 ; 14650.00 ; 14721.66 (38.2% Fibo Retracement) ; 14785.00 ; 14840.00 ;14926.13 (23.6% Fibo Retracement) ; 15000.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14079.00 ; 13983.00 ; 13923.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE