Menu

Analisa Rupiah Mingguan: NFP Dan Retail Sales AS, Inflasi Indonesia

Martin

Minggu lalu, Rupiah melemah ditengarai akibat tren kenaikan harga minyak dan belum adanya aliran modal asing. Minggu ini, data tenaga kerja AS dan inflasi Indonesia akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (29 Maret 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 14235 per USD, atau melemah 0.53% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya. Tidak ada sentimen positif dari dalam negeri yang membuat mata uang Garuda melanjutkan penguatan minggu sebelumnya. Kabar positif dari hasil perundingan dagang antara AS dan China dan optimisme akan berakhirnya perang dagang belum mampu mendongkrak Rupiah ke level di bawah 14200.

Faktor penyebab pelemahan Rupiah antara lain tren kenaikan harga minyak yang akan membebani impor, dan belum adanya aliran modal asing yang besar menjelang pemilihan umum. Namun demikian, Bank Indonesia (BI) tetap akan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, antara lain dengan membeli obligasi negara dalam jumlah tertentu.

Minggu ini akan ada rilis data penting, baik dari dalam negeri maupun dari AS. Dari dalam negeri akan ada data inflasi bulan Maret yang diperkirakan stabil di sekitar +2.5%, sementara dari AS akan dirilis data tenaga kerja AS bulan Maret (NFP, pengangguran, upah), penjualan ritel Februari, dan ISM Manufacturing PMI. NFP diperkirakan rebound +175,000 jobs, sementara penjualan ritel akan naik 0.3%.

Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance kuat pada level 14300. Jika benar menguat, support ada di sekitar level 14200 hingga 14165.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 1 April 2019:

 



Jumat, 5 April 2019:

Data berdampak dari AS minggu ini: NFP, upah dan pengangguran, Retail Sales, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing, ADP Non Farm, serta Durable Goods Orders.

 

Tinjauan Teknikal

 

Chart Daily:

USD/IDR cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah):

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau, menunjukkan sentimen bullish.

Konfirmasi untuk buy jika kurva indikator MACD telah berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00. Resistance kuat masih pada kurva EMA 144 di level 14333.

Level Pivot mingguan : 14213.33

Resistance : 14278.00 ; 14398.76 (23.6% Fibo Expansion) ; 14465.00 ; 14603.00 ; 14650.00 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14165.00 ; 14118.20 (50% Fibo Expansion) ; 13992.43 (61.8% Fibo Expansion) ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 (100% Fibo Expansion) ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE