Menu

Analisa Rupiah Mingguan: Notulen FOMC, Inflasi AS, Testimoni Powell

Martin

Minggu lalu, Rupiah menguat karena cadangan devisa Indonesia yang naik. Minggu ini, data inflasi AS, notulen FOMC, dan testimoni Powell akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga pentupan pasar minggu lalu (5 Juli 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah kembali bergerak sideways di antara level 14167 hingga 14080 per US Dollar, sebelum ditutup pada level 14082.50 per US Dollar, atau menguat tipis 0.32% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya. Penguatan mata uang Garuda yang signifikan terjadi pada akhir pekan, menyusul hasil rilis cadangan devisa Indonesia bulan Juni yang melonjak ke USD123.8 miliar, melebihi ekspektasi dan bulan sebelumnya yang USD120.3 miliar.

Seiring dengan naiknya cadangan devisa, arus modal asing juga mulai masuk ke pasar obligasi pemerintah, yang menyebabkan nilai surat utang untuk tenor 10 tahun naik. Disamping itu, permintaan akan valuta asing dari dalam negeri mulai berkurang.

Sementara sentimen eksternal yang mendukung penguatan Rupiah adalah ekspektasi turunnya suku bunga The Fed dan European Central Bank (ECB). Apresiasi tersebut menyebabkan mata uang Garuda menjadi yang terbaik di Asia sepanjang minggu lalu.

Awal minggu ini, diperkirakan Rupiah akan mengalami tekanan akibat membaiknya data NFP AS bulan Juni. Tidak ada rilis data penting dari dalam negeri sepanjang minggu ini, sementara dari AS akan ada laporan inflasi, notulen FOMC bulan lalu, testimoni ketua The Fed, dan pidato beberapa pejabat The Fed.

Secara fundamental, pergerakan mata uang Garuda akan dipengaruhi oleh sentimen terhadap suku bunga The Fed bulan ini, yang diperkirakan bakal disampaikan oleh Powell di dalam testimoninya. Sementara secara teknikal, Rupiah masih cenderung menguat dengan support pada level 14080 hingga 14000.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 8 Juli 2019:

 

Selasa, 9 Juli 2019:


Jumat, 12 Juli 2019:

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: testimoni ketua The Fed Powell, pidato Bullard dan Quarles Fed, CPI dan PPI AS, notulen FOMC.

 

Tinjauan Teknikal


Chart Daily
:

USD/IDR masih cenderung bearish (Rupiah cenderung menguat), setelah harga menembus neckline dari pola head and shoulders , dan diikuti oleh bearish engulfing candle:

  1. Harga berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

Support kuat pada level 14080 hingga 14000, dan resistance pada 14185.

Level Pivot mingguan: 14110.83

Resistance: 14128.09 (level 61.8% Fibo Retracement); 14185.00; 14205.00 (50% Fibo Retracement); 14280.52 (38.2% Fibo Retracement); 14355.00; 14373.96 (23.6% Fibo Retracement); 14435.00; 14475.00; 14520.00; 14600.00; 14650.00; 14721.83; 14785.00; 14930.00; 15050.00; 15140.00; 15200.00; 15265.00; 15327.00; 15400.00.

Support : 14080.00; 14036.04 (76.4% Fibo Retracement); 13990.00; 13950.00; 13885.00; 13736.00; 13587.31; 13485.00; 13400.00; 13362.00; 13314.00; 13263.00.


Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE