Menu

Antisipasi Tapering The Fed, Harga Emas Melemah

Martin

Minggu lalu, harga emas melemah akibat antisipasi pelaku pasar terhadap tapering The Fed. Minggu ini, data CPI dan Retail Sales AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 10 September 2021, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Pekan lalu, harga emas melemah 2.17% dibandingkan minggu sebelumnya, dan ditutup pada level 1787.95 per troy ounce. Pelemahan ini adalah yang pertama kali dalam sebulan terakhir, dan bersamaan dengan penurunan tajam pasar saham di Wall Street, serta kenaikan indeks US Dollar dan yield obligasi AS bertenor 10 tahun.

Banyak analis memperkirakan depresiasi harga logam mulia dan pasar saham tersebut disebabkan oleh antisipasi pelaku pasar terhadap tapering atau pengurangan nilai program pembelian asset oleh The Fed. Meski ketua The Fed Jerome Powell belum memastikan kapan tapering akan dilakukan, namun beberapa pejabat The Fed mengatakan tapering layak dilakukan pada tahun ini.

Hal ini berkaitan dengan tingkat inflasi di AS yang terus naik beberapa bulan terakhir dan dianggap telah mencapai target bank sentral. Pasar memperkirakan The Fed akan mengurangi pembelian asset menyusul beberapa bank sentral mata uang utama lainnya seperti BoE, RBA, dan ECB yang mulai mengurangi nilai program bantuan darurat minggu lalu.

Meski demikian, sebagian analis memperkirakan bias pergerakan harga emas masih akan netral dalam jangka pendek. Pasalnya, investor mencermati perkembangan penyebaran COVID-19 yang akhir-akhir ini justru meningkat di beberapa negara. Kenaikan kasus COVID-19 dan berkurangnya stimulus moneter bisa menyebabkan pemulihan perekonomian global terganggu.

Data penting dari AS minggu ini adalah inflasi di tingkat konsumen (CPI) dan penjualan ritel untuk bulan Agustus. Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan sekitar 60% pemain Wall Street memperkirakan pergerakan harga emas minggu ini akan netral atau sideways, 20% bullish, dan 20% lainnya bearish. Sementara itu, 55% pemain Main Street memperkirakan bullish, 26% bearish, dan 35% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily


Dari penunjukan price action, indikator trend, dan momentum berikut ini, pergerakan harga cenderung bearish setelah menembus kurva SMA 200-day:

  1. Terbentuk bearish engulfing candle yang menunjukkan sentimen bearish.
  2. Harga berada di bawah kurva resistance EMA89 dan middle band indikator Bollinger Bands.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA berada di bawah level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Support kuat ada pada level 1771.93 (sekitar 38.2% Fibo Retracement) hingga 1750, sedangkan resistance kuat pada kurva SMA 200 -day.

Level pivot mingguan: 1800.16

Resistance: 1799.35 (50% Fibo Retracement) ; 1809.48 ; 1826.98 (61.8% Fibo Retracement) ; 1844.63 ; 1861.41 (76.4% Fibo Retracement) ; 1874.90 ; 1889.94 ; 1903.50 ; 1916.49 ; 1959.22 ; 1981.00 ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1783.88 ; 1771.93 (38.2% Fibo Retracement) ; 1750.65 ; 1738.02 (23.6% Fibo Retracement) ; 1719.05 ; 1700.00 ; 1683.15 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1600.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE