Menu

Brent Crude Oil Masih Diperdagangkan Di Slope Up

Alpari

Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu jatuh hingga 1.6 juta barel.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) terdongkrak sebesar US$1.09 atau 1.8 persen menjadi US$62.77 per barel, setelah bergerak di kisaran US$60.75 dan US$63.09 per barel atau tertinggi sejak awal Februari. Kenaikan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Brent sebesar US$0.97 atau 1.5 persen menjadi US$66.39 per barel. Sebelumnya, harga Brent sempat menyentuh level US$70.75 per barel, tertinggi dalam tahun ini.

Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu jatuh hingga 1.6 juta barel. Hal itu seiring dengan merosotnya net import Crude Oil tersebut. Merosotnya net import dikarenakan naiknya ekspor Crude Oil dan flatnya produksi minyak AS.


Berikut proyeksi pergerakan harga Crude Oil.

 

Kondisi tersebut memberi dorongan untuk menguatnya Crude Oil, terutama dengan tipe Brent. Struktur trend yang terbentuk masih trend up, dan harga saat ini sedang pullback dari area support harga. Crude Oil berpotensi untuk kembali naik ke area resistance harga US$70.75 per barel.

 

 


Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE