Menu

Crude Meninggi Meski Gejolak Melanda Iran

ACY

Harga Minyak ditutup mendekati level tertinggi 30-bulan, setelah gejolak sipil berhari-hari di Iran gagal mengganggu suplai.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bukan Februari naik sekitar 0.29% ke $60.283 per barel. Pada sesi trading sebelumnya, kontrak berjangka ini menyentuh $60.684, level intraday tertinggi sejak Juni 2015. Harga Minyak ditutup mendekati level tertinggi 30-bulan, setelah gejolak sipil berhari-hari di Iran gagal mengganggu suplai dari produsen minyak mentah terbesar ketiga OPEC itu.

Kemunduran harga Minyak dari level tertinggi satu sesi, menunjukkan pelonggaran setelah jalur-jalur pipa minyak penting di Libya dan Inggris kembali berfungsi normal, dan produksi Amerika Serikat melesat ke level tertinggi dalam lebih dari empat dekade. Namun, ACY mencatat ini merupakan pertama kalinya sejak Januari 2014, dua harga Minyak acuan mengawali Tahun Baru dengan harga di atas $60 per barel. Faktor penggeraknya merupakan reli anti-pemerintah di Iran dan berlangsungnya pemangkasan suplai yang dipimpin OPEC dan Rusia.

 

Risiko Geopolitik Kembali Ke Agenda Pasar Minyak

Meski gejolak yang ditimbulkan reli anti-pemerintah Iran yang dimulai pada hari Kamis di kota Masshad, awalnya menyasar penanganan pemerintah di bidang ekonomi, tetapi fokusnya meluas dalam sehari ke lokasi-lokasi keagamaan dan pasukan keamanan negara.

"Saya takkan terkejut jika hasil apapun dari krisis saat ini pada akhirnya akan negatif bagi harga Minyak," kata Eugen Weinberg, pimpinan Riset Komoditas di Commerzbank AG di Frankfurt. "Apabila protes ini menghantarkan pada perubahan rezim, maka bisa menarik investasi baru masif dan membuahkan output lebih besar."

Sumber-sumber dari industri minyak Iran dan pengapalan mengatakan bahwa sejauh ini protes tersebut tak berdampak banyak pada produksi maupun ekspor minyak. Namun demikian, risiko geopolitik jelas kembali ke agenda pasar minyak mentah, setelah absen sejak pasar minyak mengalami surplus di paruh kedua tahun 2014.

 

Outlook Teknikal WTI

Meski mengalami kelemahan di perdagangan harian, WTI tetap berada dalam tren bullish jangka panjang yang solid, didukung oleh pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC dan Rusia. Pemangkasan produksi tersebut telah dimulai pada Januari 2017 dan dijadwalkan berlangsung selama tahun 2018. Lebih dari itu, pertumbuhan permintaan yang kuat, khususnya dari China, juga menunjang harga minyak mentah.

Namun demikian, peningkatan produksi minyak AS, yang mendekati ambang 10 juta barel per hari (bph), menjadi ancaman bagi outlook bullish tersebut. Outlook WTI yang lebih luas, sebagaimana ditunjukkan di chart Weekly yang disajikan ACY di bawah, tetap condong ke sisi atas, sembari mendekati sebuah resisten penting yang ditemukan dari session high terakhir pada Mei 2015. Hasil dari penembusan resisten tersebut akan menunjukkan sejauh mana harga minyak akan meningkat.

 

Grafik 1: WTICOUSD Weekly

 

Indikator teknikal Bulls Power di chart Daily mensinyalkan risiko penurunan pada harga, seiring Oscillator berbalik ke bawah dari puncak dalam beberapa hari ini.

Grafik 2: WTICOUSD Daily


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE