Menu

Dipicu Tensi AS-China, Akankah Harga Minyak Kembali Ke USD50?

Rama Anandhita

Harga minyak berpotensi semakin tertekan seiring kembali memanasnya konflik perdagangan antara AS dan China.

Analisa Fundamental

Konflik dagang antara AS-China yang kembali memanas mengakibatkan harga minyak mentah acuan AS (WTI Crude Oil) tertekan. Para investor merasa khawatir jika ketegangan antara kedua negara tersebut dapat mengganggu permintaan minyak mentah dunia.

Sementara itu, adanya laporan mengenai tindakan yang dilakukan Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya dianggap sebagai penopang harga minyak. Trump pada Senin (5/Agustus) kemarin mendeklarasikan embargo ekonomi secara total, membekukan semua aset pemerintahan, serta melarang transaksi dengan Venezuela (kecuali dalam beberapa aspek khusus).

Dalam berita lain, data mingguan dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3.4 juta barel menjadi 439.6 juta barel pekan lalu. Selanjutnya, perhatian investor akan tertuju kepada data persediaan minyak yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada 21:30 WIB malam nanti.

 

Analisa Teknikal

Secara teknikal, pergerakan si emas hitam ini tampak jelas berada pada kondisi bearish yang sangat kuat. Harga minyak sejauh ini masih bertahan di bawah garis SMA 50, SMA 100, dan SMA 200. Pergerakan harga juga terlihat masih bertahan di bawah Resistance 53.85 yang merupakan level kunci. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa harga minyak kemungkinan masih berpotensi untuk bergerak bearish.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE