Menu

Diproyeksi Bullish, Emas Fokus Testimoni Powell Dan Inflasi AS

Martin

Minggu lalu, harga emas menguat akibat naiknya tingkat pengangguran AS dan notulen FOMC yang tidak hawkish. Minggu ini, testimoni Powell dan inflasi AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang pekan lalu, harga emas di pasar spot mencatat kenaikan 1.15% dibandingkan minggu sebelumnya, dan ditutup pada level USD1808.14 per troy ounce. Emas telah berhasil menguat selama tiga minggu berturut-turut dan telah berada di atas level psikologis 1800.

Kenaikan harga logam mulia terutama disebabkan oleh depresiasi US Dollar pasca rilis data ketenagakerjaan AS dan notulen FOMC. Pasar menyoroti tingkat pengangguran di bulan Juni yang kembali naik dan turunnya upah meski penciptaan lapangan kerja (NFP) naik. Dengan tingkat partisipasi yang relatif masih rendah, pasar memperkirakan The Fed belum akan mengetatkan kebijakan moneternya dalam waktu dekat.

Sementara itu, notulen rapat FOMC menunjukkan The Fed masih bersikap hati-hati pada pemulihan ekonomi AS, walaupun sudah siap untuk melakukan pengurangan pembelian asset (tapering). Di sisi lain, pelaku pasar juga mengkhawatirkan perekonomian global yang akan kembali merosot jika serangan virus corona varian baru tidak bisa cepat teratasi.

Minggu ini, pelaku pasar akan fokus pada testimoni ketua The Fed Jerome Powell mengenai perkembangan ekonomi terkini serta arah kebijakan moneter di hadapan House dan Senat AS. Jika pernyataan Powell dianggap hawkish seperti ekonomi yang semakin baik, suku bunga sudah perlu naik dan tapering bisa dilakukan secepatnya, maka US Dollar akan rally sementara emas akan kembali tertekan. Data penting dari AS minggu ini adalah inflasi di tingkat konsumen (CPI) dan di tingkat produsen (PPI), serta penjualan ritel bulan Juni.

Hasil survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan sentimen pasar untuk emas masih bullish. Sekitar 75% pemain Wall Street memperkirakan bullish, 12.5% memperkirakan bearish, dan 12.5% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 61% pemain Main Street memperkirakan bullish, 20% bearish, dan 19% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily


Pergerakan harga masih cenderung bullish menyusul terjadinya divergensi bullish indikator RSI. Kondisi ini juga didukung oleh indikator trend berikut:

  1. Harga masih berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, sedangkan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Resistance kuat ada pada kurva SMA 200-day sementara support kuat pada level 1784 hingga 1768 (sekitar 61.8% Fibo Retracement).

Level pivot mingguan: 1803.59

Resistance: 1812.26 ; 1824.80 (38.2% Fibo Retracement) ; 1844.63 ; 1859.26 (23.6% Fibo Retracement) ; 1874.90 ; 1889.94 ; 1903.50 ; 1916.49 ; 1959.22 ; 1981.00 ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1784.00 ; 1768.00 (61.8% Fibo Retracement) ; 1750.65 ; 1733.01 (76.4% Fibo Retracement) ; 1719.05 ; 1700.00 ; 1676.70 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1600.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE