Menu

Dolar Berisiko Perpanjang Rebound Hingga Jelang ECB

Buge Satrio

Dolar AS masih berpeluang memperpanjang penguatannya hingga menjelang publikasi kebijakan moneter ECB yang menjadi fokus utama pasar pekan ini.

Setelah lengser ke level terendah multi-year pekan lalu, Greenback berhasil bangkit dan menguat selama enam hari berturut-turut versus beberapa mata uang utama lainnya. Membaiknya data-data ekonomi AS menjadi faktor yang menopang Dolar.

Tidak cuma itu saja, intervensi verbal pejabat ECB yang mengkhawatirkan terlalu cepatnya penguatan Euro, serta ketidakpastian negosiasi pasca-Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa, barangkali ikut berkontribusi mendongkrak Greenback. Sehingga, Dolar tampaknya masih akan berisiko memperpanjang rebound hingga menjelang pengumuman kebijakan ECB yang menjadi perhatian utama pasar untuk pekan ini.

Potensi Indeks Dolar (DXY) untuk menjangkau kisaran 94.00 hingga 95.00 menjadi terbuka setelah menutup candlestick Daily di atas kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30). Pada skenario ini, penurunan EUR/USD menuju area 1.1750-1.1650 adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan. Namun, jika DXY tidak mampu naik menembus 95.00, maka koridor descending channel skala Daily diperkirakan tetap utuh menjaga prospek down-swing dalam jangka pendek hingga menengah.

Indeks Dolar yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF) tercatat menguat tipis 0.02 persen di kisaran 93.54 pada pukul 06:58 WIB, setelah mengakhiri perdagangan sesi New York dengan penguatan tajam 0.50 persen ke level 93.52.

 

Proyeksi EUR/USD

Menjelang pengumuman kebijakan ECB pada Kamis pekan ini, sebaiknya tingkatkan kewaspadaan mengingat agenda ini bisa berdampak tinggi mempengaruhi sentimen pasar. Mayoritas analis memperkirakan tidak ada perubahan langkah kebijakan moneter dari bank sentral tersebut. Akan tetapi, investor akan mencermati secara ketat sinyal proyeksi inflasi dan kemungkinan adanya komentar susulan terkait penguatan Euro yang pekan lalu dinilai terlalu cepat.

Sementara itu, mengingat mata uang Euro adalah rival Dolar AS yang sangat mempengaruhi kinerja DXY, maka price action atau aksi harga EUR/USD terhadap area 1.1750-1.1650 juga menjadi penting. Ketidakmampuan pasangan mata uang ini untuk menutup atau mempertahankan candlestick Daily di area tersebut setelah pengumuman ECB, barangkali malah bisa jadi peluang penempatan posisi buy dalam portofolio jangka pendek hingga menengah. Dalam hal ini, level psikologis 1.2000 kembali berpeluang menjadi target.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE