Menu

Emas 12-16 November 2018: CPI Dan Retail Sales AS, Pidato Powell

Martin

Minggu lalu, harga emas melemah akibat merosotnya harga minyak, statement FOMC, dan naiknya data PPI AS. Minggu ini, emas akan dipengaruhi oleh data CPI, Retail Sales AS, serta pidato Powell.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (9 November 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas ditutup melemah 1.9% dibandingkan minggu sebelumnya, dipicu oleh merosotnya harga minyak yang cukup tajam dalam dua minggu terakhir. Penurunan harga minyak yang terus menerus mempengaruhi indeks harga komoditi, berdampak juga pada harga emas.

Tidak hanya dampak dari merosotnya harga minyak, rencana The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga acuan bulan depan, dan naiknya inflasi AS di tingkat produsen (PPI) bulan Oktober, juga ikut menenggelamkan harga logam mulia. Dalam Statement FOMC yang dirilis seusai meeting minggu lalu, The Fed kembali menegaskan optimis pada Outlook ekonomi AS, dan tetap pada rencana untuk menaikkan suku bunga acuan secara bertahap. Menurut CME Fedwatch, kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0.25% untuk bulan depan telah mencapai 75%.

Minggu ini akan dirilis data inflasi AS di tingkat konsumen (CPI) dan Retail Sales bulan Oktober, yang merupakan data penting bagi The Fed sebagai pertimbangan kenaikan suku bunga bulan depan. Naiknya PPI Oktober menyebabkan perkiraan CPI Oktober y/y naik 2.5%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 2.3%. Sementara itu, Retail Sales Oktober juga diperkirakan naik 0.6% dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 0.1%. Di samping kedua data penting tersebut, akan ada pidato ketua The Fed Jerome Powell mengenai Outlook ekonomi.

Jika berlanjut melemah, support kuat XAU/USD ada pada level 1192 hingga 1185. Sedangkan jika menguat, resistance ada pada level 1235 hingga 1243.

 

Tinjauan Teknikal




Chart Daily:

Harga emas cenderung bearish setelah gagal menembus level resistance kuat 1235:

  1. Harga menembus support kuat kurva EMA 50, dan berada di bawah kurva lower band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR pindah ke atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD masih berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI menembus center line (level 50.0), dan berada di bawahnya.
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Support kuat pada 50% Fibo Retracement (level 1201.58). Jika level ini ditembus, support kuat berikutnya ada pada level 1185.

Level Pivot mingguan : 1217.41

Resistance : 1218.00 ; 1223.60 (level 23.6% Fibonacci Retracement) ; 1230.00 ; 1235.00 ; 1243.00 ; 1252.00 ; 1265.80 ; 1274.00 ; 1281.96 ; 1289.22 ; 1300.90 ; 1309.19 ; 1316.00 ; 1325.00 ; 1335.00 ; 1345.00 ; 1355.00 ; 1361.63 ; 1365.95 ; 1375.10 ; 1392.04 ; 1416.29 ; 1433.70.

Support : 1201.58 (50% Fibonacci Retracement) ; 1191.83 (61.8% Fibonacci Retracement) ; 1185.00 ; 1179.56 (76.4% Fibonacci Retracement) ; 1171.80 ; 1160.05 ; 1146.00 ; 1136.60 ; 1122.63 ; 1113.40 ; 1097.33 ; 1076.98.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE