Menu

Emas Ancam Pecah Rekor Harga Tertinggi 1920.72

Martin

Minggu lalu, harga emas naik akibat konflik AS-China dan lonjakan kasus COVID-19 global. Minggu ini, perkembangan konflik AS-China, FOMC meeting, dan GDP AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (24 Juli 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang pekan lalu, harga emas terus mengalami kenaikan signifikan sebelum ditutup pada level USD1901.56 per troy ounce. Harga penutupan ini menguat 5.1% dibandingkan minggu sebelumnya, dan merupakan kenaikan mingguan tertinggi dalam 4 bulan terakhir.

Selain arah kebijakan bank sentral di berbagai negara yang mengucurkan stimulus besar-besaran, anjloknya US Dollar akibat ketegangan politik antara AS dan China telah mendorong laju kenaikan harga logam mulia. Di sisi lain, lonjakan kasus COVID-19 di berbagai negara juga menimbulkan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global.

Dengan semakin tingginya tensi politik AS-China dan krisis kesehatan global akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung reda, sentimen risk-off diperkirakan masih akan berlangsung pekan ini. Sebagian analis memperkirakan bahwa laju kenaikan harga emas akan semakin tak terbendung dan berpotensi menembus level harga tertinggi sepanjang sejarah pada USD 1920.72 per troy ounce, yang dicapai pada September 2011.

Minggu ini, fokus pasar akan tertuju pada perkembangan konflik AS-China dan FOMC meeting yang akan disertai konferensi pers. Data Advance GDP AS kuartal kedua tahun ini dan PMI Manufaktur China juga akan menjadi perhatian investor. GDP AS kuartal kedua diperkirakan mencetak rekor terendah sepanjang sejarah dengan mengalami kontraksi sebesar 35% (atau -35%). Jika perkiraan ini benar, kemungkinan besar indeks USD akan semakin terpuruk.

Dari survei yang dilakukan Kitco.com, sekitar 79% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas masih akan bullish, 14% bearish, dan 7% netral atau sideways. Sementara itu, 71% pemain Main Street memperkirakan bullish, 17% bearish, dan 12% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily


Dari penunjukan Price Action dan indikator trend berikut ini, pergerakan XAU/USD masih bullish:

  1. Terbentuk pola candlestick three white soldiers yang menunjukkan sentimen bullish.
  2. Harga berada di atas kurva upper band indikator Bollinger Bands, sementara titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.
  5. Penutupan harga terakhir berada di atas level Pivot mingguan (weekly pivot).

Resistance kuat berada pada level 1920.72 yang merupakan rekor harga tertinggi, sedangkan support pada level 1888 hingga 1864 (sekitar 61.8% Fibo Expansion).

Level Pivot mingguan: 1871.21

Resistance: 1910.35 (76.4% Fibo Expansion) ; 1920.72 (rekor harga tertinggi) ; 1950.00 ; 1984.41 (100% Fibo Expansion) ; 2000.00.

Support: 1888.00 ; 1864.64 (61.8% Fibo Expansion) ; 1845.00 ; 1827.57 (50% Fibo Expansion) ; 1790.49 (38.2% Fibo Expansion) ; 1765.11 ; 1743.94 (23.6% Fibo Expansion) ; 1721.00 ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :


Runa

BOOM emas menyentuh harga tertingginya





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE