Menu

Emas Berisiko Koreksi Seiring Dengan Pulihnya Kekuatan Dolar AS

SFN

Meskipun trader-trader retail telah mencoba untuk buy emas pada saat USD melemah beberapa pekan lalu, tetap saja mata uang Amerika Serikat tersebut menunjukkan penguatan terhadap mata-mata uang mayor lainnya pada pekan ini. Oleh karena itu, pertengahan minggu depan merupakan waktu yang paling krusial bagi XAU/USD, apakah akan melanjutkan penurunan atau justru berbalik menguat.

Poin-poin utama:
- Emas sedang menghadapi risiko koreksi yang lebih dalam akibat pulihnya kekuatan Dolar AS
- Emas diperkirakan akan mengalami support pada level breakeven produsen
- Penguatan emas secara musiman diperkirakan akan terjadi pada bulan Mei, pada kuartal ketiga, dan kuartal kempat

Setelah harga emas gagal menembus level-level resisten kunci di 1334, 1342, 1355 pada pekan lalu, nampak bahwa harga emas telah merosot hampir 7% sejak bulan Maret. Selain itu, level tinggi year-to-date nya hanya berada di bawah $1,400.

Aksi jual secara masif yang terjadi pada tanggal 15 April sempat mendorong emas ke bawah harga $1,300, ditambah lagi dengan kembalinya penguatan Dolar. Meskipun trader-trader retail telah mencoba untuk buy emas pada saat USD melemah beberapa pekan lalu, tetap saja mata uang Amerika Serikat tersebut menunjukkan penguatan terhadap mata-mata uang mayor lainnya pada pekan ini. Oleh karena itu, pertengahan minggu depan merupakan waktu yang paling krusial bagi XAU/USD, apakah akan melanjutkan penurunan atau justru berbalik menguat.


Grafik: Secara musiman, emas nampak akan menguat selama bulan Mei. Namun level rendah belum akan terbentuk hingga pertengahan Juni, dimana saat itu kelanjutan uptrend telah dapat dilihat.

Pengaruh Yuan Tiongkok
Setelah adanya aksi jual emas besar-besaran dalam 16 pekan tersebut, penting pula kiranya untuk mendiskusikan pergerakan Yuan. Mata uang Tiongkok tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar pada penjualan komoditas, seperti emas dan tembaga. Tingkok saat ini merupakan negara konsumen emas terbesar di dunia mengalahkan India. Tingkat CNH, yaitu Yuan yang dilepas ke wilayah offshore China, telah mencapai level rendah terbaru dalam satu tahun terakhir.

Pada sesi overnight di Hongkong pada hari Senin (21/04), USDCNH mencapai angka 6.23. Pair tersebut diperkirakan masih berpotensi untuk mendekati level bahaya di 6.25. Mengapa level tersebut berbahaya? Karena di titik itulah sejumlah besar leverage pinjaman komoditas berjangka (emas dan tembaga) berada. Selain itu, adanya depresiasi mendadak yang dialami oleh Yuan sedikit banyak juga akan memberikan dampak yang buruk bagi perdagangan logam seperti emas, perak, dan tembaga.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE