Emas Kocar-Kacir Karena Penguatan Dolar AS

Minat para investor memburu mata uang Dolar AS di kondisi geopolitik dan ekonomi yang tidak stabil saat ini memaksa emas untuk kembali melemah. Beberapa data makro ekonomi pada minggu ini memberikan proyeksi peningkatan kinerja ekonomi AS. Data yang ditunggu-tunggu para trader dan investor setiap awal bulan, yaitu data Non-Farm Employment Change, diperkirakan mengalami kenaikan dari 157K menjadi 193K. Jika data dirilis sesuai prediksi, maka akan memberikan efek penguatan yang signifikan bagi dolar AS. Sedangkan jika data yang dirilis di bawah ramalan akan tetapi masih lebih baik dari 157K, maka masih akan memberikan proyeksi penguatan dolar AS.

Secara teknikal, komoditas XAU/USD atau Gold masih solid diperdagangkan di dalam trend turun. Batas resistance yang tercipta berada pada kisaran level harga 1212.826 sampai dengan 1218.416. Area tersebut telah diuji oleh harga dan harga mengalami pullback dari area level tersebut. Emas masih kuat diproyeksikan untuk menggenapi pelemahanya menuju kisaran level harga 1129.197 sampai dengan 1122.158. Indikator RSI semakin memperkuat informasi bahwa gold akan mengalami pelemahan. Hal ini teridentifikasi saat RSI tidak mampu breakup level 50 nya. Saat ini RSI kembali berada di dalam area dominasi seller.

Berikut ini proyeksi pergerakan komoditas Gold.

Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.