Menu

Emas Masih Bullish Di Tengah Isu COVID-19

GKInvest

Emas terkoreksi tajam akibat profit-taking setelah menyentuh level tertinggi 7 tahun. Ini terjadi karena margin call di instrumen lain sehingga terjadi aksi jual asset-asset termasuk emas.

Harga emas, yang sempat mendekati level psikologi 1700, merosot hingga ke bawah 1600 pada akhir pekan lalu. Banyak trader yang mempertanyakan apakah pamor emas sebagai safe haven mulai memudar dan tergantikan oleh Yen, ataukah penurunan tersebut hanya menjadi sinyal reversal.

Jika kita melihat fundamental emas secara keseluruhan, koreksi yang terjadi minggu lalu merupakan hal wajar. Menurut GKInvest , banyak faktor yang masih mendukung emas, mulai dari isu virus corona dan dampaknya terhadap ekonomi global, kebijakan moneter longgar yang dijalankan oleh bank sentral dunia, hingga isu geopolitik lainnya seperti Brexit, Pemilu AS, dan ketegangan di Timur Tengah.

 

Kekhawatiran Virus Corona (COVID-19)

Pasar keuangan terguncang oleh virus yang berasal dari Wuhan, salah satu wilayah di China. Virus tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Setidaknya, ada tiga negara yang menjadi cluster penyebaran COVID-19, yaitu Korea Selatan, Iran, dan Italia. Di Korsel, ditemukan 800 kasus dengan jumlah korban kematian 8 orang. Di Iran, sedikitnya enam puluh orang terinfeksi dan 12 orang meninggal dunia. Sementara di Italia, tercatat sebanyak 229 kasus dengan tujuh kematian.

Wabah COVID-19 akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. International Monetary Fund (IMF) meramalkan jika ekonomi China hanya akan tumbuh 5.6% sepanjang tahun ini, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang 6.0%. Ini berarti laju ekonomi China akan menduduki level terendah dalam 30 tahun.

Dengan adanya perlambatan ekonomi di China, maka prospek pertumbuhan global juga akan suram. The Economist Intelligence Unit (EIU) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini bisa lebih rendah dari 2.5%. Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global akibat penyebaran virus corona akan menjadi sentimen positif bagi emas, karena investor akan melirik emas sebagai safe haven.

Kekhawatiran penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap ekonomi dapat memaksa bank sentral dunia (termasuk the Fed) untuk melonggarkan kebijakan. Dalam pernyataannya Jumat lalu, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan akan bertindak sesuai kondisi untuk mendukung ekonomi dalam menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh virus corona. Meskipun begitu, ia juga mengatakan ekonomi masih dalam kondisi solid.

Pasar menangkap pernyataaan Powell sebagai suatu isyarat pemangkasan suku bunga ke depan. Goldman Sachs memperkirakan the Fed kemungkinan akan memangkas suku bunganya tiga kali dari bulan Maret hingga Juni, untuk menangkal dampak negatif ekonomi akibat COVID-19.

Sementara itu, Bank of America memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps dalam rapat Maret. Proyeksi ini diperkuat oleh CME Group yang mengumumkan bahwa Fed Fund Futures menempatkan probabilitas 95% untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps dalam rapat bulan ini.

Dengan suku bunga yang rendah, maka akan menjadi suatu masalah bagi investor yang mengharapkan investasi pendapatan tetap (fixed income investment). Untuk mengatasi hal tersebut, mereka akan memilih investasi alternatif ke logam mulia, seperti emas dan perak. Dengan demikia, emas akan menjadi investasi yang semakin menarik ketika bank sentral global menjalankan suku bunga rendah.

Melihat faktor-faktor di atas, GKInvest memperkirakan bahwa trend emas masih tetap bullish, setidaknya hingga kuartal II tahun ini.

 

Analisa Teknikal

Meski terjadi koreksi tajam pekan lalu, terlihat bahwa harga emas masih bertahan di atas trendline jangka menengah pada kisaran 1535. Jadi, selama bertahan di atas support tersebut, harga berpeluang untuk menguji resistance terdekatnya di 1624. Jika mampu bertahan di atas resistance tersebut setidaknya hingga bulan Maret, harga berpotensi naik menuju kisaran 1660-1688.

Di sisi lain, penembusan support 1535 bisa mematahkan trend bullish jangka menengah, dengan potensi penurunan lanjutan kemungkinan berada di kisaran 1485-1450.

Untuk perkiraan harga hingga kuartal II/2020, emas diproyeksikan bergerak di kisaran:

 

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE