Menu

EUR/JPY Dibebani Kekhawatiran Penguatan Euro

Rama Anandhita

Menguat hingga 7% sepanjang perdagangan tahun 2017 ini, Euro terbebani oleh adanya kekhawatiran kalau penguatan yang terjadi pada Euro dapat mempengaruhi inflasi di Benua Biru tersebut.

Pada perdagangan hari Rabu kemarin, Euro diperdagangkan menguat hingga menyentuh level 132 terhadap Yen Jepang, mendekati level tertingginya pada Januari 2016 lalu. Selain itu, sepanjang tahun 2017 pasangan EUR/JPY telah diperdagangkan menguat sekitar 7%.

Spekulasi terkait dengan Tapering yang akan dilakukan oleh ECB adalah merupakan alasan utama dibalik penguatan Euro yang terjadi sepanjang tahun ini.

Namun, penguatan Euro yang berlanjut tampaknya cenderung di pandang negatif oleh ECB, karena hal tersebut dapat menekan inflasi.

Benoit Coeure, salah seorang pejabat penting Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa penguatan Euro dapat menekan inflasi, kecuali jika diimbangi dengan penguatan ekonomi. Oleh sebab itu, kebijakan moneter longgar, menurut Coeure, masih diperlukan hingga beberapa waktu ke depan.

Selain itu, Coure juga mengatakan "Kejutan eksternal terhadap nilai tukar, apabila terus berlanjut, dapat berujung pada kondisi pengetatan finansial yang tidak terjamin, dengan konsekuensi outlook inflasi yang lemah," kata Coeure di Frankfurt pada hari Senin (11/September).

Selain kekhawatiran Coure, Presiden ECB Mario Draghi juga memperingatkan bahwa pihaknya mengawasi penguatan Euro, sehingga memaksa bank sentral untuk memotong proyeksi inflasi.

REKOMENDASI:






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE