Menu

EUR/USD 30 Januari: Antara QE ECB Dan Notulen FOMC

Buge Satrio

Jika besaran nilai QE yang akan diluncurkan ECB (mulai bulan Maret) melebihi ekspektasi dan the Fed berada dalam modus wait and see (menunggu lebih banyak informasi berbasis market dan berbasis survei terkait inflasi dan sektor tenaga kerja) sebelum menaikkan suku bunga (yang sementara ini diperkirakan jatuh pada akhir kwartal pertama 2015), lantas apa yang akan terjadi pada EUR/USD hingga bulan Maret nanti?

Seorang kawan melontarkan pertanyaan via inbox FB. Pertanyaan yang menurut saya menarik, yang secara garis besar adalah sebagai berikut… "Jika besaran nilai QE yang akan diluncurkan ECB (mulai bulan Maret) melebihi ekspektasi dan the Fed berada dalam modus wait and see (menunggu lebih banyak informasi berbasis market dan berbasis survei terkait inflasi dan sektor tenaga kerja) sebelum menaikkan suku bunga (yang sementara ini diperkirakan jatuh pada akhir kwartal pertama 2015), lantas apa yang akan terjadi pada EUR/USD hingga bulan Maret nanti?"

Saya tidak segera menjawab pertanyaan itu karena langsung teringat komentar analis Morgan Stanley yang mengatakan telah menambah (dan masih mempertahankan) posisi pending order sell limit ke dalam portofolio perdagangan jangka menengah di level harga 1.1500 untuk target 1.0900 dengan stops (SL) 1.1650. Pengamat atau analis di lembaga yang menyandang nama besar seperti Morgan Stanley tentunya tidak asal mengumbar rekomendasi strategi teknikal tanpa alasan tertentu di balik hal tersebut.

Beberapa artikel yang sempat saya baca memang menyebut bahwa Quantitative Easing yang digelontorkan oleh ECB pada dasarnya melebihi ekspektasi pasar dalam hal besaran atau nilai stimulusnya, yakni 60 milyar Euro per bulan yang akan dimulai bulan Maret mendatang, hingga September tahun depan. Di sisi yang lain, beberapa kata atau kalimat dalam notulen FOMC memang cenderung sedikit dovish dengan mengakui bahwa inflasi telah menurun walaupun diperkirakan akan meningkat dalam jangka menengah ke depan. Alhasil, analis fundamental Barclays Capital, BNP Paribas, dan Danske Bank memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni 2015. Sementara institusi lainnya, misalnya Rabobank, dan SEB Group, memperkirakan kenaikan tersebut akan terjadi di antara pertengahan tahun hingga kwartal ke-4 tahun 2015, atau di antara Juni hingga Desember 2015.

Katakanlah, kita abaikan terlebih dahulu sentimen market yang sementara ini masih mendukung Greenback secara penuh, dan katakanlah bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni 2015, dengan menimbang bahwa ECB akan mulai menggelontorkan stimulus mulai bulan Maret, maka sangat mungkin hal inilah yang menjadi latar belakang analis Morgan Stanley yang kemudian merekomendasi kliennya dengan menambah posisi pending order sell limit di level harga 1.1500 ke dalam portofolio jangka menengahnya.

Secara teknikal, bias pada timeframe Daily dan H4 tetap negatif berdasarkan Kumo Ichimoku, dan sejauh ini market menolak untuk bertahan terlalu lama di atas 1.1400, yang diwakili oleh spike upper shadow candle H4 yang sempat menyentuh 1.1422 (High 27 Januari) sebelum harga kembali bergerak turun. Tapi pada sisi sebaliknya, support minor 1.1223 (Low 27 Januari) sejauh ini masih berfungsi sebagai penghalang yang mendukung pergerakan korektif upside. Sehingga closing candle H4 atau Daily dibutuhkan untuk mengkonfirmasi break di bawah 1.1223 (yang berisiko bearish continuation), atau break di atas 1.1422 (yang berarti akan memperpanjang pergerakan korektif upside).

Untuk jangka pendek atau intraday, ada hal menarik yang terekam pada timeframe H1, yakni harga cenderung bergerak sideway dalam koridor Triangle, yang umumnya mencerminkan kehati-hatian market dalam mengantisipasi news/data fundamental penting lainnya, dimana hari ini (30 Januari) kita akan berhadapan dengan rilis data AS, yakni Advance GDP q/q, yang dijadwalkan malam ini pukul 20:30 WIB.

klik untuk memperbesar






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE