Menu

EUR/USD 6 April: Review Akhir Pekan

Buge Satrio

Euro terbebani oleh data inflasi dan PMI Zona Euro. Namun laporan ketenagakerjaan AS yang kurang meyakinkan dapat mencegah kemerosotan Euro di bawah 1.1200.

Sekilas Fundamental

Melanjutkan pelemahan pekan sebelumnya, Euro terbebani oleh data inflasi konsumen (CPI) Zona Euro periode Maret yang dirilis Senin, 1 April. Ditambah lagi, data Manufacturing PMI Jerman terkontraksi lebih rendah dari perkiraan. Data-data ini menggarisbawahi pernyataan Draghi sebelumnya terkait pertumbuhan di kawasan Uni Eropa yang lemah.

Di hari yang sama, Retail Sales AS periode Februari menampilkan angka yang mengecewakan karena turun lebih rendah dari perkiraan. Namun yang mungkin perlu diketahui, data ini direvisi lebih tinggi pada periode bulan sebelumnya. Investor barangkali juga mencatat hal ini, sehingga Euro berlanjut melemah pada Selasa, 2 April, mengabaikan rilis data Durable Goods Orders AS yang meleset dari ekspektasi.

Pada perdagangan Rabu, 3 April, Euro berbalik menguat setelah mendapat dukungan dari kabar positif terkait Brexit, serta beberapa data penting yang di luar dugaan melebihi perkiraan. PMI sektor jasa di Jerman dan Zona Euro sama-sama membukukan peningkatan, sementara data Retail Sales juga melebihi ekspektasi. Data-data tersebut mampu meredakan kekhawatiran pasar atas prospek pertumbuhan Zona Euro.

Di sisi lain, data AS yang dirilis pada hari yang sama, menunjukkan angka lebih kecil dari perkiraan, antara lain ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI.

Namun recovery Euro terhambat oleh dovish-nya notulen rapat ECB yang dirilis Kamis, 4 April. Di samping itu, investor juga cenderung berhati-hati menjelang Jobs Data AS yang dirilis Jumat, 5 April.

EUR/USD kemudian bergerak nyaris stagnan hingga jelang penutupan perdagangan di akhir pekan, setelah Jobs Data AS periode Maret 2019 menunjukkan hasil beragam. NFP naik melebihi perkiraan, tapi indeks upah lebih kecil dari ekspektasi. Laporan ketenagakerjaan AS yang bervariasi ini setidaknya mampu menahan Euro untuk kembali terjungkal di bawah 1.1200.

Alhasil, di sepanjang pekan (1 hingga 5 April 2019), EUR/USD tercatat turun tipis 0.0178 persen ke posisi 1.1216, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

 

Outlook Teknikal Jangka Pendek

Barangkali, kita harus menengok dulu time frame Daily untuk sekedar mengetahui bahwa EUR/USD terjebak Inside Bar dalam dua hari terakhir. Di saat yang sama, indikator RSI bertahan di teritori negatif dan harga masih stabil bergerak di bawah DMA-30 (Daily Moving Average periode 30).

Skenario Double Bottom tidak dapat diabaikan, tapi peluangnya menjadi agak terkikis setelah terbentuk upper shadow yang lumayan panjang pada candlestick Jumat 5 April.

 

Sementara pada time frame H4, breakout dari minor resistance trendline tidak serta merta disusul dengan penutupan harga di atas neckline 1.1245, yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi Inverted Head and Shoulders.

Kecuali jika support minor 1.1204 mampu bertahan, atau kecuali jika harga tetap kembali di atas 1.1204 meski tertekan hingga ke kisaran 1.1175, maka risiko downside menuju 1.1100 layak untuk diantisipasi.

Pekan berikutnya akan sangat menarik dan mungkin akan diikuti dengan volatilitas tinggi. Kita akan berhadapan dengan publikasi kebijakan moneter ECB, Federal Reserve, dan data inflasi AS.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE