Menu

EUR/USD 9 Februari: Review Akhir Pekan

Buge Satrio

Setelah terbebani data produksi manufaktur Jerman dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan, waspadai buyers intraday Euro setelah oversold ekstrim RSI H4.

Sekilas Fundamental

Tekanan masih berlanjut terhadap Euro pada hari Jumat ini (8/Februari). Pergerakannya terhadap USD ditutup melemah tipis 0.02 persen di akhir perdagangan sesi New York.

Di sepanjang pekan (4-8 Feb), mata uang tunggal di wilayah blok perdagangan Uni Eropa itu tercatat merosot 1.09 persen, terbebani oleh lemahnya data produksi manufaktur Jerman serta pemangkasan proyeksi pertumbuhan oleh Komisi Eropa.

Di sisi lain, outlook fundamental AS masih ditopang oleh pasar tenaga kerja yang tetap solid, meski ada kekhawatiran bahwa data NFP bulan berikutnya dan estimasi GDP kuartal pertama diperkirakan tergerus oleh government shutdown terlama sepanjang sejarah.

Perang dagang AS-China yang berdampak buruk bagi pertumbuhan global, serta memudarnya efek pengurangan pajak korporasi yang tahun lalu dicanangkan oleh Trump secara besar-besaran, pengaruhnya mulai terasa di awal tahun 2019. Investor pun mulai mengkhawatirkan potensi melemahnya realisasi belanja pemerintah AS tahun ini, akibat dari membengkaknya defisit anggaran setelah program pemotongan pajak itu bergulir.

Kondisi itu ditambah lagi dengan kurang bersemangatnya pernyataan Jerome Powell terkait proyeksi laju pengetatan moneter, setelah serangkaian rilis data ekonomi AS yang terpapar dampak lesunya pertumbuhan global. Banyak pengamat menilai bahwa bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga satu kali saja di tahun ini. Beberapa analis lainnya malah pesimis, berpendapat bahwa tidak ada kenaikan sama sekali di tahun 2019.

Untuk pekan berikutnya (11-15 Feb), rilis sejumlah data ekonomi di bawah ini diperkirakan berdampak mempengaruhi sentimen pasar terhadap mata uang Euro dan Dolar:

 

Outlook Teknikal

Pada time frame H4, jika kita menyimak indikator RSI, maka kita akan segera menyadari bahwa indikator RSI sempat berada di kondisi oversold yang ekstrim, terendah sejak November 2018. Hal ini kemudian disusul divergensi (harga bergerak turun, tapi RSI cenderung naik).

Itu sebabnya, meski sempat menempatkan beberapa posisi sell saat harga turun menembus 1.1400, saya kemudian memutuskan exit ketika harga turun di bawah 1.1345, untuk bersiap mengutamakan antisipasi terhadap respon buyers.

 

Sementara itu, pada time frame H1, saya sempat menempatkan posisi buy di harga Open Daily Jumat, 8 Feb (1.1340), setelah harga terjebak Inside Bar. Namun kemudian saya segera meng-cut loss posisi itu ketika Evening Star terbentuk.

Zona 1.1324/08 menjadi area yang cukup penting dalam perdagangan intraday awal pekan depan. Penutupan harga di bawah 1.1308 berisiko memperpanjang penurunan menuju support berikutnya, yang berlokasi di 1.1288 dan 1.1268/50.

Sebaliknya pada sisi upside, skenario bullish membutuhkan konfirmasi break atau penutupan harga di atas 1.1370, untuk berhadapan dengan resistance 1.1400 dan 1.1430.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE