Menu

EUR/USD: DMA-30 Masih Membatasi Upside

Buge Satrio

Berada di persimpangan, bias jangka pendek Euro masih negatif meski ada upaya untuk mengejar breakout DMA-30

Euro masih sanggup memperpanjang rebound terhadap Greenback dari area 1.2053 (Low 18 Januari), meski dengan penguatan yang terbatas pada perdagangan Jumat pekan lalu. EUR/USD pun tercatat naik 0.79 persen dalam lima hari terakhir. Di sisi lain, DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di 1.2192) masih menghambat laju positif Euro. Surutnya euforia pelantikan Biden sebagai Presiden AS ke-46 dan keraguan pasar terkait pandemi dalam 100 hari pemerintahannya tampak turut berpengaruh membayangi risk-appetite .

 

Grafik Daily

Bukan cuma DMA-30 yang membatasi upside Euro, tapi juga resistance 1.2177. Padahal sebelumnya, harga sempat menerobos naik menyentuh 1.2189. Alhasil, outlook jangka pendek sedang berada di persimpangan. Untuk mengantisipasi skenario bullish skala Daily, zona 1.2177/1.2192 menjadi fokus dalam beberapa hari ke depan.

Pada skenario ini, 1.2272 hingga 1.2348 adalah target berikutnya. Dan kemudian, tentu saja, level psikologis 1.2500. Market talks dan sejumlah analis menyebutkan bahwa area 1.2500 masih menjadi incaran big boys (investor dan bank-bank besar) dalam jangka menengah/panjang.

 

Grafik H1

Grafik H1 barangkali bisa lebih lugas menggambarkan kondisi teknikal saat ini dengan bantuan indikator Ichimoku yang dilengkapi Kijun-sen untuk mewakili level ekuilibrium time frame H4 dan Daily. Bias intraday bertendensi bullish di atas Kijun-sen H4 (sekarang di 1.2124), tapi juga negatif dalam jangka pendek jika EUR/USD masih bergerak di bawah Kijun-sen Daily (sekarang di 1.2201). Tidak terlalu banyak perbedaan dengan grafik Daily dalam hal untuk mengantisipasi momentum reli susulan. Level 1.2177/1.2201 menjadi fokus pada sisi upside.

Yang mungkin harus diwaspadai adalah EUR/USD seolah-olah kehilangan tenaga untuk mendaki menembus Kijun-sen Daily setelah buyers berhasil unjuk gigi mencetak rebound; hal ini seiring bertambahnya volume perdagangan yang disusul terbentuknya Low lebih tinggi (Higher Low).

Kemudian, chart pattern Rising Wedge (RW) juga terdeteksi dalam tiga hari perdagangan terakhir. Seperti diketahui, umumnya lintasan RW meningkatkan risiko downside. Kondisi ini anggap saja menjadi penegas bahwa zona 1.2177/1.2201 memang menjadi kritis pada sisi upside untuk mendorong kembali momentum bullish jangka pendek, yang akan sekaligus mematahkan chart pattern RW.

Sedangkan pada sisi downside, RW membutuhkan konfirmasi price action di bawah Senkou-span B (sekarang di 1.2144). Atau mungkin yang relatif lebih aman, tunggu penutupan candlestick H4/H1 di bawah 1.2115. Pada skenario ini, area support 1.2058 hingga 1.2000 berisiko kembali terancam. Akan tetapi, berdasarkan histori sebelumnya saat harga turun ke kisaran 1.2058 dan menemukan respons buyers yang cukup kuat, barangkali kita juga harus mewaspadai kondisi yang sama.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE