Menu

Harga Minyak Terbebani Lonjakan Kasus COVID-19 Di China

Rama Anandhita

Harga minyak masih berpotensi turun ke sekitar level 77.50 karena peningkatan kasus COVID-19 yang berpotensi menurunkan permintaan minyak dari China.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak mentah WTI bertahan di sekitar level $78 per barel di tengah belum meredanya kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak dari China. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu tersebut masih berjuang melawan lonjakan kasus COVID-19 yang berpotensi memicu pemerintah setempat untuk kembali memperketat kebijakan pembatasan sosial. Hal ini tentu saja dapat mengurangi permintaan minyak dari China yang merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di dunia.

Di sisi lain, G7 baru-baru ini telah melonggarkan batas harga untuk ekspor minyak Rusia. Kabar ini semakin menambah tekanan pada harga minyak karena berpeluang meningkatkan pasokan minyak dari Rusia di pasaran.

Saat ini, investor masih bersikap hati-hati terhadap sanksi Uni Eropa untuk minyak mentah Rusia yang akan mulai berlaku pada 5 Desember, serta pertemuan OPEC+ pada 4 Desember mendatang.

 

Analisa Teknikal Minyak

Harga minyak terus bertahan di bawah level psikologis $80 dan masih diperdagangkan di bawah indikator Supertrend. Hal ini mengindikasikan kondisi harga dalam tren bearish. Dalam jangka pendek, minyak dapat turun lebih lanjut ke sekitar level 77.50, jika belum mampu melampaui Resistance 78.44-78.90.

 

Rekomendasi

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 78.90.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE